jika mendengar kata cinta sontak yang ada dalam bayangan kita adalah kasih sayang, keindahan dan kebahagiaan. memang itulah arti cinta dalam perspektif manusia. dalam sebuah lagu dangdut dikatakan "hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga" hidup akan terasa hampa jika cinta tidak ada.Â
semua hal yang dilakukan oleh manusia selalu berhubungan dengan cinta. seperti seorang kepala keluarga yang rela banting tulang untuk mencari nafkah demi keluarga yang ia cintai dan sayangi.Â
begitupun seorang alim yang menundukan dan mengabdikan dirinya untuk sang maha kuasa karena rasa cintanya kepada sang khalik. begitupun para sahabat nabi yang rela membela dan berjuang bersama nabi karena cintanya pada agama dan rasulnya. inilah hakikat cinta yang benar.Â
lantas adakah hakikat cinta yang salah atau palsu?Â
jelas ada. banyak orang yang terjerumus pada cinta palsu. mereka lebih mencintai dunia dari pada penciptanya. mereka lebih mencintai makhukNya dari pada Tuhannya. pada contoh yang sederhana adalah ketika dua insan yang saling mencintai mengikat hati mereka satu sama lain dengan jalan yang tidak diridhoi oleh Allah. mereka memilih cinta yang palsu. padahal cinta sejati adalah cinta yang diridhoi dlm ikatan janji suci sehidup semati.
cinta dalam sebuah ikatan pernikahan. inilah cinta sejati. maka ketika kita tertipu dengan cinta palsu, kita tidak akan sadar dengan hal itu, karena setan selalu menghiasi perbuatan maksiat dengan seindah-indahnya.Â
ketika akal di perbudak oleh nafsu maka akal akan menuruti semua apa yang diperintahkan nafsu. katakan saja pacaran, ini adalah hal yang jelas dilarang namun muncul sesuatu yang terdengar indah yaitu PACARAN SYAR'I.
pacaran dengan gaya islami, solat bareng, tahajud bareng, saling ngingetin solat dll. padahal ini semua palsu. jika kita pernah didalamnya maka sadarlah bahwa ini semua adalah palsu hasil dari tipuan setan yang selalu menghiasa maksiat dengan keindahan.Â
Allah maha pengampun dan maha penyayang, selagi kita sadar dan mampu bertaubat maka Allah akan senantiasa menerima taubat kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H