Mohon tunggu...
Datinov Windraswara
Datinov Windraswara Mohon Tunggu... Dosen - Wonosobo | Semarang | Delft | Nottingham | Environment | Bioengineering | A grateful father and husband

Lahir di Wonosobo dan tinggal di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sementara ini berdomisili di Nottingham, UK. Senang untuk berkenalan, membangun relasi, belajar hal-hal yang baru dari kisah hidup orang lain, dari kejadian dan hal-hal spiritual, sains dan teknologi. Salam!

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Hikayat Kopi

12 Mei 2020   13:54 Diperbarui: 12 Mei 2020   13:53 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya tak hendak bercerita tentang sejarah kopi. Meski riwayat tentang spesies Coffea arabica L ini sungguh luar biasa. Dibudidaya sejak 1500 tahun yang lalu di barat daya Ethiopia, Afrika sana (Lejeune, 1958). Mulai tersebar ke Yaman, ke jazirah Arab, kemudian ke Kota Konstantinopel oleh bangsa Turki (kesultanan Utsmaniyah). Terus merembet tak terbendung ke benua biru; Eropa (Belanda, Itali, Inggris) sampai benua merah, Amerika. Tidak.

Saya tidak mau bercerita melebar ke mana-mana. Bahwa menurut Abu Thayib al-Ghazali dalam Syudzur Dzahab, orang yang pertama kali menyeduh kopi ialah Nabi Sulaiman yang mendapatkan petunjuk dari Allah melalui Jibril agar menyeduh biji kopi sebagai ramuan atas penyakit yang menimpa penduduk di sebuah kota. Sehingga tidak heran kopi dinikmati para kaum Sufi di Yaman. Bukan.

Saya bukan mau bercerita bahwa secara global komoditas kopi telah menjadi industri seharga Rp 1.245 triliun atau setara hampir separuh dari GDP Indonesia sendiri dan menyediakan lapangan kerja sebanyak 125 juta (Global Market Report: Coffee, 2019). Meski sedihnya, di tengah manisnya hasil penjualan kopi di dunia, Indonesia masih banyak kebagian pahitnya saja. Bayangkan, Indonesia dengan jumlah petani kopi sebanyak 3x lebih banyak dibanding petani kopi Vietnam, tetapi produktifitasnya hanya 1/3-nya saja.

Saya hanya mau bercerita tentang penemuan kopi yang sederhana. Setelah sekian lama merindukan kopi Indonesia, sore kemarin saya menemukan kopi Jawa. Bermerk Single Origin Javan Coffee dari Toko Aldi, Nottingham. Kembali merasai rasa kopi yang cocok pada saat berbuka puasa, yang bahkan sampai siang ini pun aromanya tetap ada di kepala. Sah!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun