Mohon tunggu...
Datinov Windraswara
Datinov Windraswara Mohon Tunggu... Dosen - Wonosobo | Semarang | Delft | Nottingham | Environment | Bioengineering | A grateful father and husband

Lahir di Wonosobo dan tinggal di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sementara ini berdomisili di Nottingham, UK. Senang untuk berkenalan, membangun relasi, belajar hal-hal yang baru dari kisah hidup orang lain, dari kejadian dan hal-hal spiritual, sains dan teknologi. Salam!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bezorger: Bekerja Memeras Keringat dan Mengucurkan Darah di Belanda

18 Maret 2013   08:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:34 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu pengalaman yang tidak akan pernah terlupa ketika saya belajar di Belanda adalah pengalaman bekerja sampingan sebagai pengantar koran. Pengantar koran disebut juga bezorger, merupakan pekerjaan yang sering diisi oleh para imigran atau pendatang di Belanda. Sebagai seorang pelajar, bekerja sampingan dibatasi maksimum 13 jam per minggu. Dengan waktu tersebut, penghasilan bezorger yang didapat bisa berkisar antara 290-380 euro per bulannya. Uang tersebut cukup lumayan bagi seorang pelajar. Bahkan bagi saya, penghasilan tersebut menjadi penyelamat ketika beasiswa bulanan telat turun dan ada biaya kuliah yang harus saya bayar sendiri, hehehe...

Cuaca yang tidak pasti menjadi tantangan tersendiri bagi bezorger di Belanda. Cuaca berangin dan sering hujan itu sudah pasti. Ketika summer keringat bercucuran dan ketika winter hidung mimisan (karena pembuluh darah hidung kaku sehingga rawan mengeluarkan darah). Koran yang basah karena hujan sudah barang tentu menjadi sasaran komplain dari pelanggan. Tetapi cuaca yang tidak pasti tersebut relatif masih bisa diatasi bila dibandingkan dengan tantangan dari sepeda kita sendiri. Bila rantai sepeda lepas, ban bocor atau bahkan as roda patah karena keberatan menanggung beban koran, alamat kita harus meminta bantuan teman. Jadi pepatah 'berat sama difficult (alias dipikul) dan ringan sama dijinjing' benar-benar menemukan maknanya di saat itu.

Bahkan ketika saya pikir-pikir lagi, di antara 12 modul kuliah yang telah saya ambil, "mata kuliah" mengantar koran-lah yang paling menempel di kepala. Karena apa? Karena "mata kuliah" ini begitu unik dan menggabungkan banyak banyak kecerdasan dari bermacam multiple intelligences versi Howard Gardner. Misalnya, dalam mengantar koran diperlukan kecerdasan spasial karena kita harus menghapalkan rute, apalagi kalau kita memiliki rute pelanggan yang lebih dari satu atau ketika menggantikan rute teman yang berhalangan tidak bisa mengantarkan koran. Kecerdasan logical-mathematical karena kita harus menghapalkan 5-8 jenis koran yang berbeda-beda setiap harinya untuk rute yang sama. Dan sebenarnya kecerdasan ini yang palig dibutuhkan dalam mengantarkan koran, kecerdasan bodily-kinesthetic. Bagaimana tidak, bangun pagi entah winter atau summer, mengayuh sepeda di tengah pagi buta dan tantangan puncaknya adalah hari Sabtu ketika jumlah koran yang harus diantarkan melonjak jumlahnya menjadi 2-3x lipatnya!

Tetapi bagaimanapun juga, saya bersyukur ketika telah melewati itu semua. Bersyukur telah diberi jalan keluar ketika sedang menghadapi semua kesulitan, telah diberi kesehatan di negeri orang yang jauh dari istri dan keluarga tersayang. Nah kini, saya telah melepaskan status saya sebagai bezorger dan juga telah mengkader beberapa penerus-penerus yang semoga lebih baik dan lebih tangguh. Salam bezorger!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun