Hidup terdiri dari 10% factor external dan 90% factor internal. Maksudnya?
Faktor external adalah kondisi dan situasi dimana kita ditempatkan, bukan atas kemauan diri. Misalnya: kita lahir dengan ayah ibu seperti apa, kondisi ekonominya bagaimana , ini bukan pilihan kita, tapi diberikan. Faktor Internal adalah bagaimana sikap atau respon diri terhadap situasi. Misalnya: saat kita dihadapkan dengan realita kemiskinan, apakah responnya? Menyesali dan mengasihani diri atas kemiskinan atau berjuang dan berharap untuk mencapai masa depan lebih baik?
Kurangnya pengetahuan biasanya membuat kita tidak tau bagaimana menyikapi situasi yang datang menyapa.
Dalam kekristenan, mengajarkan, bagi yang kurang pengetahuan mintalah pada sumbernya. Siapa sumber segala pengetahuan?
Tuhan Pencipta bumi dan segala isinya, termasuk diri saya dan Anda. Dialah sumber Pengetahuan.
Sebagai anak muda, Anda mulai merasakan kebutuhan untuk mendapatkan seseorang yang akan menjadi pasangan seumur hidup. Siapa gerangan “dia”? lalu kita mulai mencari-cari, menempatkan mata kita ke sekitar, menunggu datangnya perasaan jatuh cinta.
Jatuh cinta…seperti apa ya? Kata orang begini…kata orang begitu… kata kamu?
Nah, masalah percintaan aja, kita perlu tanya Tuhan!
“Apa sih kehendak Tuhan bagiku?”, “Siapa atau seperti apa sih pasangan hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan?”
Karena pertanyaannya adalah Kehendak Tuhan, mari kita langsung aja melihat jawabannya pada Firman Tuhan.
Matius 6:33, “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”