Mohon tunggu...
Datik Rosse Mery
Datik Rosse Mery Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sehat dan terus istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata 1.4 Penerapan Budaya Positif Melaui Keyakinan Kelas di SD Negeri Sukorejo

13 Februari 2023   14:00 Diperbarui: 13 Februari 2023   14:44 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
melalui jumat berkah menanamkan rasa bersosial (Dokpri)

Aksi Nyata 1.4 Penerapan Budaya Positif

Datik Rosse Mery, S.Pd.SD

CGP Angkatan 7 Kabupaten Nganjuk

PENERAPAN BUDAYA POSITIF SEKOLAH DALAM RANGKA MENGAKTIKAN SISWA MELALUI KEYAKINAN KELAS

KHD Menjelaskan Bahwa Dasar Pendidikan Anak Berhubungan Dengan Kodrat Alam Dan Kodrat Zaman. Kodrat Alam Berkaitan Dengan "Sifat" Dan "Bentuk" Lingkungan Di Mana Anak Berada, Sedangkan Kodrat Zaman Berkaitan Dengan "Isi" Dan "Irama"

KHD Mengelaborasi Pendidikan Terkait Kodrat Alam Dan Kodrat Zaman Sebagai Berikut

"Dalam Melakukan Pembaharuan Yang Terpadu, Hendaknya Selalu Diingat Bahwa Segala Kepentingan Anak-Anak Didik, Baik Mengenai Hidup Diri Pribadinya Maupun Hidup Kemasyarakatannya, Jangan Sampai Meninggalkan Segala Kepentingan Yang Berhubungan Dengan Kodrat Keadaan, Baik Pada Alam Maupun Zaman. Sementara Itu, Segala Bentuk, Isi Dan Wirama (Yakni Cara Mewujudkannya) Hidup Dan Penghidupannya Seperti Demikian, Hendaknya Selalu Disesuaikan Dengan Dasar-Dasar Dan Asas-Asas Hidup Kebangsaan Yang Bernilai Dan Tidak Bertentangan Dengan Sifat-Sifat Kemanusiaan" (Ki Hadjar Dewantara, 2009, Hal. 21)

KHD Hendak Mengingatkan Pendidik Bahwa Pendidikan Anak Sejatinya Menuntut Anak Mencapai Kekuatan Kodratnya Sesuai Dengan Alam Dan Zaman. Bila Melihat Dari Kodrat Zaman, Pendidikan Saat Ini Menekankan Pada Kemampuan Anak Untuk Memiliki Keterampilan Abad Ke-21 Sedangkan Dalam Memaknai Kodrat Alam Maka Konteks Lokal Sosial Budaya Murid Di Indonesia Barat Tentu Memiliki Karakteristik Yang Berbeda Dengan Murid Di Indonesia Tengah Atau Indonesia Timur.

Lebih Lanjut KHD Menjelaskan, Keluarga Menjadi Tempat Yang Utama Dan Paling Baik Untuk Melatih Pendidikan Sosial Dan Karakter Baik Bagi Seorang Anak. Keluarga Merupakan Tempat Bersemainya Pendidikan Yang Sempurna Bagi Anak Untuk Melatih Kecerdasan Budi-Pekerti (Pembentukan Watak Individual). Keluarga Juga Merupakan Sebuah Ekosistem Kecil Untuk Mempersiapkan Hidup Anak Dalam Bermasyarakat Dibanding Dengan Institusi Pendidikan Lainnya.

Untuk Menciptakan Lingkungan Sekolah Yang Positif, Perlu Adanya Budaya Positif. Budaya Positif Dapat Dilakukan Dengan Adanya Penerapan Disiplin Positif. Diane Gossen Dalam Bukunya Restructuring School Discipline, Menyatakan Ada 3 Motivasi Perilaku Manusia Yaitu: Untuk Menghindari Hukuman Atau Ketidaknyamanan, Mendapatkan Imbalan Atau Penghargaan, Dan Menjadi Orang Yang Mereka Inginkan Dan Menghargai Diri Sendiri Dengan Nilai-Nilai Yang Mereka Percaya. Tujuan Adanya Disiplin Positif Yaitu Membangun Siswa Memiliki Motivasi Yang Ketiga, Yaitu Motivasi Intrinsik. Guru Dapat Mengambil Peran Mewujudkan Kepemimpinan Murid, Dengan Cara Murid Sanggup Memimpin Dirinya Sendiri. Pendidik Perlu Menciptakan Anak-Anak Yang Memiliki Disiplin Diri Sehingga Mereka Bisa Berperilaku Dengan Mengacu Pada Nilai-Nilai Kebajikan Universal Dan Memiliki Motivasi Intrinsik, Bukan Ekstrinsik. Nilai-Nilai Kebajikan Itu Sesuai Dengan Profil Pelajar Pancasila Yaitu: Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Berkebhinekaan Global, Bergotongroyong, Dan Kreatif. Untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila Ini Guru Dapat Menerapkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara Melalui Pembelajaran, Kolaborasi, Menggerakkan Komunitas Dan Lainnya Sehingga Munculnya Budaya Positif Di Sekolah

Membuat Kesepakatan Bersama Murid Sarana Untuk Saling Menghargai Di Kelas. Melalui Kegiatan Ini Murid Dapat Membuat Kesepakatan Yang Lahir Dari Diri Mereka Sendiri Untuk Di Wujudkan Dalam Keyakinan Kelas Yang Kemudian Kita Patuhi Bersama Tanpa Ada Keterpaksaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun