Kamar saya di Lantai dua
Kotak sabun yang selalu setia
Saat Renjana, Bahagia atau tertawa
Adalah moment berkualitas yang rahasia
Karena hanya ada perabotan dan saya
Kemudian itu dia Jendela...
Jendela dimana saya dapat memandang leluasa
Kepada langit dan juga senja
Yang tak ayal, juga pengasuh setia
Mata hati, mata pikiran dan air mata
Di ujung agak ke barat ada sebatang pohon tua
Yang pada sebuah nyata
Berdiri tepat diatas kuburan para penjaga
Penjaga tanah ini yang memuja Tuhan, Alam dan Sesama
Tri Hita Karana
Subuh ini, saya mencoba menelaah dan seraya terjaga
Pohon itu kini meranggas dan tak lagi membikin saya terlarut padanya
Rupanya laku hati dan pikiran membuat risau beliau juga
Maafkan saya (>_<)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H