Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membongkar Rahasia Reviewer: Tips agar Artikel Anda Diterima di Jurnal Ilmiah

6 Desember 2023   18:06 Diperbarui: 6 Desember 2023   19:15 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Review Jurnal (Dokumen Pribadi)

           

Publikasi artikel ilmiah merupakan salah satu tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang mahasiswa mapun dosen sebagai bukti utama orisinalitas penelitian. Publikasi ilmiah dapat menjadi rekam jejak seorang akademisi yang dapat meningkatkan reputasi mahasiswa atau dosen dan tempat seorang belajar atau mengajar.

           Publikasi artikel ilmiah tidak selalu mudah dilakukan. Apalagi jurnal yang ditarget adalah jurnal yang terakreditasi (SINTA) dan yang bereputasi (Misalnya Scopus). Fakta membuktikan bahwa banyak mahasiswa yang antrian menunggu jadwal ujian akhir, yudisium, wisuda atau pengambilan ijazah, karena belum memiliki publikasi artikel imiah. Hal yang sama juga dialami oleh para dosen. Banyak di antara para dosen yang antri menunggu pengukuhan guru besar karena belum memiliki publiksi ilmiah di jurnal internasional bereputasi (Kompas.id, 10/02/2023).

           Salah satu pihak yang menentukan apakah artikel kita ditolak atau diterima untuk dipublikasikan adalah para reviewer (pengulas). Reviewerlah yang memberikan rekomendasi, disertai beberapa catatan (komentar) kepada editor sehingga editor dapat memberikan keputusan menerima atau menolak sebuah artikel. Oleh karena itu, sangat penting bagi penulis untuk mengetahui apa saja yang akan dinilai oleh reviewer.

           Dalam artikel ini, saya sedikit mensharingkan pengalaman saya menjadi reviewer di beberapa jurnal internasional. Editor jurnal akan memberikan paling kurang enam pertanyaan wajib yang harus dikomentari oleh reviewer. Pertanyaan-pertanyaan itu adalah sebagai berikut:

1. Apakah naskah penting bagi komunitas ilmiah? 

Reviewer akan menilai apakah artikel tersebut memiliki implikasi teoritis maupun impikasi praktis. Reviewer akan memberikan poin positif pada artikel yang memiliki novelty (kebaruan), aktual dan memberikan sumbangan pemikiran yang berguna baik itu secara teori maupun secara prakis.

2. Apakah judul artikel sudah sesuai? 

Reviewer akan menilai apakah judul artikel tersebut sudah sesuai dengan ketentuan atau pedoman penulis yang sudah ditetapkan oleh pihak jurnal. Misalnya jumlah kata dalam judul tidak boleh melebihi 14 kata. Judul harus menarik dan sesuai standar penulisan artikel ilmiah. Biasanya jika judul dinilai belum terlalu cocok maka reviewer akan memberikan saran judul alternatif.

3. Apakah abstrak artikel sudah lengkap? 

Abstrak harus ringkas dan informatif. Panjangnya tidak boleh lebih dari 300 kata (setiap jurnal bisa beda). Pada bagian ini harus menjelaskan secara singkat tujuan penelitian, teknik dan metode yang digunakan, temuan utama dengan data dan kesimpulan penting. Pada bagian ini tidak ada referensi yang dikutip. Umumnya singkatan yang tidak baku tidak boleh digunakan, bila perlu harus didefinisikan dengan jelas dalam abstrak. Maka reviewer akan melihat apakah poin-poin ini sudah dipenuhi oleh penulis.

4. Apakah subbagian dan struktur naskah sudah sesuai? 

Pada umumnya struktur sebuah artikel jurnal terdiri dari judaula, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan referensi. Di beberapa jurnal, ada yang menambahkan ucapan terima kasih, biaya penelitian, dan lain-lain. Penulis hendaknya memenuhi persyaratan ini karena sebelum membaca isinya, reviewer biasanya terlebih dahulu membaca sub-bagian naskah ini secara keseluruhan.

5. Apakah menurut Anda naskah tersebut benar secara ilmiah? 

Reviewer akan menilai apakah secara keseluruhan, artikel tersebut benar secara ilmiah. Untuk mendukung bahwa sebuah artikel benar secara ilmiah, maka memiliki banyak referensi ilmiah dan akurat, mutlak diperlukan. Pernyataan dan analisis penulis perlu didukung oleh referensi ilmiah dan diuraikan secara logis.

6. Apakah referensinya cukup dan terkini? 

Karena artikel yang ditulis merupakan artikel ilmiah maka perlu didukung oleh referensi yang cukup. Jumlah referensi biasanya ditentukan oleh pihak jurnal. Reviewer yang teliti akan memeriksa juga apakah sumber rujukan tersebut berkualitas atau tidak. Karena itu, sebaiknya artikel atau buku yang dijadikan sebagai bahan rujukan hendaknya diambil dari sumber yang berkualitas (terakreditasi dan bereputasi). Selain itu, artikel yang dirujuk hendaknya merupakan hasil dari penelitian terbaru, misalnya 5 atau 10 tahun terakhir.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun