Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Vigili Paskah: Habis Gelap, Terbitlah Terang

8 April 2023   07:06 Diperbarui: 11 April 2023   11:00 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara cahaya pada Vigili Paskah (Dokumen Pribadi)

Kita semua pasti tahu slogan atau motto ini: "Habis gelap terbitlah terang". Slogan atau motto ini menjadi simbol perjuangan tokoh wanita Indonesia R. A. Kartini yang hidup di masa gelap bagi kaum perempuan di Indonesia yang dikenal dengan  istilah "dipingit". Seorang gadis yang sudah dewasa harus tinggal di rumah menunggu sang pemuda yang akan melamar untuk dijadikan istri atau ibu rumah tangga.

Kartini mempunyai keyakinan dan harapan yang kuat bagi masa depan yang lebih cerah bagi kaumnya. Ia tidak pernah putus asa untuk memperjuangkan keadaan yang lebih baik bagi kaum perempuan walaupun untuk itu ia mengalami banyak tantangan. Kartini sudah meninggal tetapi semangatnya masih tetap kita warisi. Ia menjadi simbol bagi kita dalam mengatasi masa gelap menuju masa yang lebih baik. Ia menjadi simbol perjuangan Gender dewasa ini.

Bacaan injil mengisahkan tiga wanita  yang begitu mencintai Yesus. Pagi-pagi buta mereka pergi ke kubur Yesus dengan membawa rempah-rempah. Sebagai ungkapan penghormatan dan cinta mereka kepada Yesus, mereka ingin merawat kembali jenasah-Nya sebab pada saat penguburan tidak ada waktu untuk itu. Itulah nasib mereka sebagai kaum perempuan jaman itu.

Perempuan-perempuan itu begitu mencintai Yesus sampai tidak memikirkan lagi cara bagaimana membuka batu penutup kubur sehingga di tengah jalan mereka kebingungan, siapa yang akan membuka batu besar itu. Kebingungan itu semakin lengkap saat mereka lihat batu kubur sudah terbuka dan jenasah Yesus tidak kelihatan, cuma seorang malaekat yang mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit.

Menurut penginijl Mateus dan Lukas, dikatakan bahwa waktu para wanita itu kembali, Yesus menjumpai mereka di jalan dan bersabda "jangan takut inilah Aku. Pergilah kepada para muridku, katakanlah bahwa aku sudah bangkit dan akan mendahului kamu di Galilea".

Para wanita itupun pergi menyampaikan berita gembira itu kepada para murid. Namun seperti biasa, para murid laki-laki itu tidak percaya. Mereka malah menganggap para wanita itu omong kosong. Tapi berkat kegigihan para wanita, Petrus akhirnya pergi dan menyaksikan sendiri bahwa kubur memang kosong seperti dikatakan para wanita.

Warta kebangkitan Tuhan ternyata telah membalikan kebiasaan dan nilai yang ada saat itu. Biasanya wanita dianggap mahluk lemah dan kurang berperanan tetapi oleh Yesus dijadikan pewarta pertama kabar kebangkitan. Suatu penghormatan dan peranan luar biar biasa bagi kaum wanita diberikan oleh Yesus sesudah kebangkitan-Nya.

Kebangkitan Yesus memang membalikan nilai hidup. Yang tadinya mati menjadi hidup. Yang tadinya takut menjadi berani. Yang tadinya tanpa harap menjadi berharap. Yang tadinya ragu-ragu menjadi yakin. Yang tadinya hidup dalam kebencian menjadi hidup dalam suasana cinta. Yang tadinya suram menjadi riang. Itulah yang dialami mereka yang percaya akan kebangkitan Tuhan.

Upacara malam paskah diawali dengan suasana gelap. Bagian ini mau melukiskan kegelapan yang menyelimuti taman Getsemani dan puncak Kalvari atau Golgota; lambang kematian Yesus. Kegelapan juga menjadi lambang penderitaan dan pergulatan hidup yang kita alami setiap hari.

Ketika lilin paskah dinyalakan, kegelapan itu mulai pelan-pelan disingkirkan. Dan sekarang dalam suasana terang benderang dengan cahaya lilin-lilin yang berasal dari lilin paskah lambang kebangkitan Kristus, merupakan pratanda bahwa kita sedang merayakan pesta habis gelap terbitlah terang. Pesta kemenangan Kristus atas maut, pesta kemenangan iman kita. Pesta paska menjadi pesta harapan untuk kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun