Dengan ketaatan ini Yesus rela menderita dan mempersembahkan seluruh diri-Nya sampai mati disalibkan. Inilah pokok keselamatan abadi bagi semua yang taat kepada-Nya.
Dalam kenyataan hidup harian, seringkali kita tidak taat melakukan kehendak Tuhan. Kita mencari keselamatan dan kebahagiaan dengan mengikuti kemauan sendiri. Akibatnya adalah kesengsaraan dan kebinasaan yang akhirnya kita alami, dan bukan keselamatan.
Peristiwa penderitaan dan penyaliban Yesus di salib menurut Yohanes memperlihatkan bahwa dalam diri Yesus yang taat menderita sengsara sampai wafat, terpenuhi gambaran diri Hamba Yahwe. Karena taat pada rencana Allah, Yesus tidak melarikan diri ketika ditangkap oleh sang pengkianat.
Ia tidak membalas kekerasan dengan kekerasan hingga menyuruh Petrus menyarungkan pedangnya. Sikap yang sama ditunjukkan ketika Yesus mengatakan yang benar dan ditampar oleh penjaga istana Hanas.
Dengan sikap ini Yesus menanggung penghinaan atas diri-Nya sebagai raja. Bahkan Ia tidak menolak hukuman mati di salib karena telah mengatakan kebenaran tentang diri-Nya sebagai raja.
Semuanya ini Yesus tanggung dengan rela dan taat agar kita yang tidak taat ini diselamatkan. Karena itu Allah sangat meninggikan Dia.
 Biasanya seorang raja merasa bahwa ia memiliki kuasa atau wewenang tertinggi dan tak perlu taat kepada siapapun. Sebaliknya sebagai raja ia menuntut orang lain (rakyatnya) untuk taat kepada peraturan-peraturan yang ditetapkannya. Yesus sebagai Raja alam semesta telah memberi contoh kepada semua orang termasuk para raja dunia untuk belajar menjadi taat kepada kehendak Allah.
Misteri salib Yesus menyelamatkan dan menguduskan kita; misteri korban Kristus, menguatkan kita. Karenanya kita yang telah lahir dalam dosa, kembali lahir sebagai manusia baru yang serupa dengan Kristus.
Maka dengan perantaraan Kristus Penyelamat, dalam kekuatan korbanNya, kita semua berdoa untuk kepentingan seluruh Gereja dan untuk segenap umat manusia.
Pantaslah kita memberikan penghormatan kepada Kristus Penyelamat yang telah membebaskan kita dari belenggu dosa dan maut dengan membuat penyembahan salib-Nya yang suci.
Seraya memperingati wafat-Nya, kita memohon anaugerah kebangkitan bagi kita. Kiranya dalam hidup, kita bangkit dari dosa dan kelemahan lalu berdiri teguh dalam iman serta mendapat jaminan keselamatan dari Tuhan.