Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alegori Tubuh yang Fragil (Refleksi Hari Ibu dari Sisi Sang Bayi)

22 Desember 2022   07:39 Diperbarui: 22 Desember 2022   07:45 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayi adalah realitas, sekaligus simbol
yang dengan jelas mengetengahkan
sifat kemaklukan dan keinsanian yang paling dasariah.

Bayi adalah simbol fragilitas manusia;
sebuah kondisi ontologis yang dalam hidup kita
melampaui dikotomi kuat vs lemah.

Bayi adalah realitas fragilitas yang merupakan bagian dari ada kita,
yang perlu dikenali dan diterima, diolah dan dihidupi,
sebagai bagian dari "proses menjadi";
Dan bahwa kita ada dalam kesementaraan
menuju tujuan keabadian.

Dalam diri bayi, tersimpan keutamaan manusia,
yakni harapan.        
Namun jangan lupa bahwa bayi
juga merupakan simbol sekaligus realitas
kereligiusan yang terdalam
yakni pasrah dan penyerahan.  
Karena itu pemazmur melantunkan sebuah doa indah, sicut parvulus;        
"Seperti bayi yang menyusu pada ibunya,
demikian jiwa menyerahkan diri pada-Mu Tuhan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun