Bayi adalah realitas, sekaligus simbol
yang dengan jelas mengetengahkan
sifat kemaklukan dan keinsanian yang paling dasariah.
Bayi adalah simbol fragilitas manusia;
sebuah kondisi ontologis yang dalam hidup kita
melampaui dikotomi kuat vs lemah.
Bayi adalah realitas fragilitas yang merupakan bagian dari ada kita,
yang perlu dikenali dan diterima, diolah dan dihidupi,
sebagai bagian dari "proses menjadi";
Dan bahwa kita ada dalam kesementaraan
menuju tujuan keabadian.
Dalam diri bayi, tersimpan keutamaan manusia,
yakni harapan. Â Â Â Â
Namun jangan lupa bahwa bayi
juga merupakan simbol sekaligus realitas
kereligiusan yang terdalam
yakni pasrah dan penyerahan. Â
Karena itu pemazmur melantunkan sebuah doa indah, sicut parvulus; Â Â Â Â
"Seperti bayi yang menyusu pada ibunya,
demikian jiwa menyerahkan diri pada-Mu Tuhan".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI