Setiap orang beriman senantiasa diajak agar rela "mengulurkan tangannya untuk melayani dan membuka hatinya untuk mencintai." Karya tanpa cinta, tidak mempunyai makna, bahkan tidak berguna; dan bekerja tanpa kasih bagaikan bekerja seperti budak.
Dengan memberikan kasih melalui pelayanan, kita dapat menjadi saudara bagi mereka yang membutuhkan pertolongan. Pelayanan kasih bukanlah pelayanan yang memilih-milih atau membeda-bedakan. Semakin kita terdorong untuk membedakan, semakin kita terjauhkan dari kasih. Sebab kasih selalu memberi, bukan menghitung.

Siswa senantiasa didorong untuk memiliki semangat pelayanan yang dijiwai oleh kasih. Kecenderungan ingat diri (pribadi maupun kelompok) perlu terus dikikis dan dihilangkan. Dalam melayani dan mencintai, semangat yang hendaknya dibangun adalah melakukan semuanya itu tanpa pamrih, dari ketulusan hati dan tanpa membeda-bedakan.
Kasih dalam perbuatan adalah kasih yang nyata, bukan sekadar kesaksian verbal. Setiap perbuatan kasih merupakan karya damai, betapapun kecil dan sederhana. Saat ini ada begitu banyak orang yang dapat melakukan hal-hal besar, tetapi sangat sedikit orang yang melakukan hal-hal kecil.
Sebagai seorang siswa, kasih dan pelayanan juga dapat dilakukan melalui hal-hal kecil dan sederhana. Meluangkan sedikit waktu untuk teman, memungut sampah, merapikan tempat duduk yang berantakan adalah contoh hal-hal kecil yang bisa berdampak besar. Melakukan perbuatan-perbuatan kecil bila dilandasi dengan kasih yang mendalam, akan menjadi tindakan yang besar.
Santa Teresia dari Lisieux mengatakan "lakukanlah pekerjaan-pekerjaan kecil dengan cinta yang besar". Jangan pernah menolak pekerjaan yang hina, karena sangat sedikit orang yang mau melakukan pekerjaan semacam itu. Tidak ada pekerjaan yang terlalu kecil. Kita memandang pekerjaan dengan ukuran kecil, tetapi Allah memandang semua pekerjaan itu besar karena Dia Maha Kuasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI