1). Membantu administrator, dengan adanya perencanaan proses administrasi dalam sebuah sistem manajerial dapat berjalan dengan baik. Jika proses ini dilewati secara baik maka akan berdampak pula pada hasil yang diharapkan.
2) Mengarahkan unit administrator perencanaan pusat pada beberapa kegiatan sekolah. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk monitoring terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan mendapat umpan balik sebagai bentuk koreksi atau perbaikan terhadap hal-hal yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan tersebut.
3) Mengizinkan proses perencanaan untuk dimulai dan dikembangkan. Tahap ini merupakan tahap untuk merealisasikan perencanaan. Segala bentuk kapasitas perlu digerakkan untuk pelaksanaan objek yang telah direncanakan. Instrumen yang digunakan mulai difungsikan sambil memperhatikan cara dan media pendekatan yang digunakan.
4) Mengecek validitas perencanaan. Hal ini dilakukan pada saat berlangsungnya proses pengaplikasian perencanaan. Walaupun belum mencapai taraf hasil, tetapi proses ini perlu dikontrol secara maksimal agar dapat mencapai hasil yang maksimal pula.
5) Mengecek revisi yang mungkin ditemukan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan setiap perencanaan tentu mengarah kepada hasil yang diinginkan. Kehadiran administrator pusat selain untuk menyaksikan proses berlangsungnya pelaksanaan tetapi juga memberikan penilaian terhadap kegiatan yang sedang dijalankan.
6) Mengarahkan dan melengkapi tujuan jangka panjang yang lebih berarti. Hal ini berarti bahwa setelah melewati tahap-tahap mulai perencanaan sampai tingkat hasil, perlu adanya evaluasi untuk memberikan penilaian akan kegiatan yang baru saja dilaksanakan. Hal ini sangat penting untuk pengkajian dan pengembangan pada saat mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H