Misalnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia, guru menyediakan sebuah teks bacaan yang bisa diambil dari teks yang sudah jadi misalnya dari sebuah buku, atau majalah, atau teks bacaan yang dibuat sendiri oleh guru.
b. Menelaah Model/Dekonstruksi teks. Pada tahap kedua ini merupakan tahap pembahasan teks yang sudah diberikan pada tahap awal. Diupayakan agar siswa diarahkan untuk memahami semua aspek kebahasaan yang membentuk teks itu secara keseluruhan.Â
Pada tahap dekonstruksi teks ini perlu dikembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Guru bisa membuat pertanyaan yang jawabannya tidak ada dalam teks.Â
Siswa diajak untuk mengkritisi penulisan dalam teks, apakah setiap pernyataan sudah benar dan diterima oleh semua orang.Â
Siswa pun dapat menghubungkan isi teks dengan pengalaman yang relevan dengan kehidupan harian siswa atau menghubungkan dengan apa pernah ia baca, dilihat atau didengar dari sumber lain.
c. Latihan Terbimbing (Joint construction). Setelah melewati tahap menelaah, pada tahap ini siswa mulai dibimbing untuk berlatih mengembangkan apa yang sudah dipahami pada tahap sebelumnya. Proses latihan tersebut mulai dengan membangun ide atau gagasan untuk menulis.
d. Unjuk Kerja Mandiri (Independent construction). Pada tahapan terakhir, siswa dengan bimbingan seperlunya dari guru, diberi kesempatan untuk menulis secara mandiri.Â
Setelah menyelesaikan tulisannya, siswa diminta untuk melakukan refleksi tentang tulisannya atau merefleksikan kembali keseluruhan proses pelajaran dari awal (tahap membangun konteks) sampai ia menghasilkan tulisan tersebut.Â
Siswa juga diminta untuk mempelajari tulisan teman lainnya. Selain itu, siswa bisa diminta untuk membacakannya di depan kelas.
2. Pendekatan Contekstual Teaching and Learning (CTL)
Pendekatan Contekstual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu proses pendekatan pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa dapat memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Johnson, 2002: 24).Â