Sebaliknya, pada sekolah unggul yang menentukan pilihan adalah lembaga tersebut, yang ditentukan berdasarkan hasil seleksi. Sekolah favorit belum tentu memiliki output yang baik sebanding dengan sekolah unggul yang pada awalnya  sudah memilih (input) siswa yang unggul.
b. Sekolah Unggul
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan unggul adalah lebih tinggi, pandai, dan terbaik.Â
Istilah sekolah unggul pertama kali diperkenalkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Wardiman Djojonegoro, tahun 1994. Istilah sekolah unggul lahir dari satu visi yang jauh menjangkau ke depan atau dinamakan dengan wawasan keunggulan.
Secara umum, sebuah sekolah dikategorikan dalam sekolah unggul kalau ia memiliki input, proses pebelajaran dan output yang baik. Siswa yang ingin mengenyam pendidikan di sekolah unggul ini akan diseleksi secara ketat.Â
Kriteria yang harus dipenuhi adalah memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang baik. Mereka ibarat bibit-bibit unggul yang diseleksi dengan ketat sehingga harapannya akan menghasilkan buah yang baik. Maka sekolah unggul memiliki target prestasi belajar yang lebih tinggi.Â
Sangat tidak mengherankan bahwa sekolah unggul memiliki luaran (output) yang baik, karena memang pada awalnya mereka sudah memilih (input), siswa yang berprestasi.
Sekolah unggul akan menjadi terkenal karena segudang prestasinya, sehingga bisa membuat sekolah ini masuk dalam sekolah favorit. Tetapi sekali lagi saya ingin membedakan sekolah favorit dengan sekolah unggul, di mana sekolah favorit belum tentu masuk dalam sekolah unggul.
Secara pasti, tidak ada batasan yang definitif tentang sekolah favorit dan sekolah unggul.
Konsep ini sifatnya tentatif, kondisional, terikat oleh waktu dan tempat, sesuai kecenderungan apa yang tengah menjadi kebutuhan masyarakat, dan tergantung dengan kondisi sekolah bandingannya. Karena itu, apa pun definisi yang dibuat masyarakat tentang sekolah favorit dan sekolah unggul, adalah sah-sah saja.
c. Sekolah Penggerak
Jika yang diterima di sekolah unggul hanyalah mereka yang memiliki banyak prestasi akademik maupun non-akademik, di manakah tempat anak-anak yang memiliki kemampuan pas-pasan? Jika sekolah hanya menerima siswa yang berprestasi, lalu apa fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan? Bukankah sekolah juga sebagai tempat untuk mendidik mereka yang belum tahu untuk menjadi tahu?
Saya cukup tertarik dengan sebuah gagasan mas Nadiem yang dinamakan Sekolah Penggerak. Sebuah ide bagus sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat undang-undang pendidikan Nasional.Â