Mohon tunggu...
Dasman Djamaluddin
Dasman Djamaluddin Mohon Tunggu... Editor - Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Lahir di Jambi, 22 September 1955

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pendekatan untuk Menulis Buku Biografi Itu Sulit

28 November 2020   08:33 Diperbarui: 28 November 2020   08:40 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah buku yang ditulis Arswendo Atmowiloto: "Mengarang Itu Gampang," penerbit/publishernya Gramedia, tahun 2001. Mungkin jika sudah dilatih, maka mengarang itu gampang.  Tetapi, jika tidak pernah melatih untuk menulis, sudah tentu sulit.

Perlu kita ketahui bahwa penulisan biografi,  dimulai dari pendekatan yang baik dari seorang penulis.  Tidak seperti menulis buku sastra, puisi dan tulisan ilmiah dari seorang dosen di perguruan tinggi.

Syarat utamanya ada seorang penulis yang dipercaya oleh tokoh yang mau riwayat hidupnya ditulis menjadi sebuah buku bografi. Pendekatan seperti ini yang saya pikir sulit. Kenapa?

Pertama, sudah tentu tokoh yang akan minta dibuatkan biografinya harus  mengenal si penulis dalam berbagai hal. Misal, akhlaknya dan kemudian, apakah ia bisa menulis. Berbeda mungkin kalau si penulis tersebut bekerja di sebuah perusahaan yang didirikan khusus untuk membuat sebuah biografi. Meski demikian, tokoh yang akan dibuatkan biografinya memiliki hak untuk meminta riwayat perusahaan dan curriculum vitae si penulis serta buku-buku apa saja yang sudah diterbitkannya.

Hingga di tahap ini langkah-langkah untuk menerbitkan buku belum selesat. Maka dibuatlah sebuah addendum antara kedua belah pihak. Addendum adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti tambahan klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya namun secara hukum melekat pada perjanjian pokok itu. 

Kedua, sudah tentu menulis biografi berbeda ketika kita menulis otobiografi, di mana kisah hidupnya ditulis sendiri. Meski di belakang layar minta dituliskan, tetapi nama yang muncul sebagai penulis tetap tokoh utamanya, bukan yang membantu menuliskannya. Mereka ini disebut penulis di belakang layar. Juga sering disebut "ghost writer," penulis hantu, yaitu penulis bayangan atau penulis siluman  Mereka adalah penulis profesional yang dibayar untuk menulis buku, artikel, cerita, laporan, atau teks lain yang secara resmi penghargaan atas karya tersebut jatuh kepada orang lain.

Menulis Biografi Rais Abin

Menulis biografi Letnan Jenderal TNI (Purn) Rais Abin, merupakan salah satu contoh biografi yang saya tulis yang kemudian diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2012. Sudah tentu Pak Rais Abin mengenal terlebih dulu dengan saya.

Sebelumnya saya diminta sebagai Redaktur Pelaksana "Majalah Veteran." Majalah inter Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), karena pada waktu itu Pak Rais menjadi Ketua Umum LVRI.

Jadi dengan terlebih dulu mengenal profil saya, Pak Rais bersedia untuk dituliskan biografinya. Jika tidak, mana mungkin Pak Rais ingin biografinya ditulis. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun