[caption id="attachment_407413" align="aligncenter" width="490" caption="Saya akan memasuki Masjid Al-Kufa"][/caption]
Masjid Al-Kufa, di Kufa,Irak adalah perjalanan berkesan saya selama di Irak, September 2014, tepatnya hari Sabtu,20 September 2014. Sebuah masjid yang dibangun Abad VII yang luasnya 11.000 persegi. Kufa atau Kufah merupakan sebuah kota di Irak. Jaraknya 170 km di selatan Baghdad.
Sudah dapat dipastikan memasuki Masjid itu saya sangat kagum. Masjid itu terawat dengan baik, bersih dan berlapiskan cahaya lampu. Di samping itu, saya bersama beberapa staf Kedutaan Besar RI di Baghdad, diajak berkeliling dan juga diperlihatkan di mana Sayidina Ali r.a, sahabat Nabi Muhammad SAW berkantor di dalam sebuah ruangan selama di sana. Staf kedutaan menyuruh saya melakukan sholat di sebuah tempat yang dianggap dekat makam sahabat Rasulullah tersebut.
Buat saya, persoalan shalat atau berdoa sebagai seorang Sunni tidak ada masalah. Memang ada perbedaan cara shalat antara Sunni dan Si"ah dan sepertinya tidak perlu dibicarakan. Pun ketika ada yang mengatakan bagi seorang Si'ah inilah tempat suci sebagaimana Masjidil Haram di Mekkah tempat suci ummat Islam Sunni. Saya berdoa dan shalat menurut ajaran yang saya anut sebagai seorang Sunni. Saya shalat karena diminta oleh staf Kedutaan Besar RI di Baghdad.Pun jika ada yang mengatakan, perjalanan saya hampir mirip naik haji seperti di Mekkah, itu pun tidak mempengaruhi saya. InsyaAllah, saya tetap merencanakan naik haji ke Mekkah. Saya menghormati aliran di mana saya berada, tetapi tetap sebagaimana keyakinan saya sebagai seorang Sunni.
Pergi ke makam sahabat Rasulullah (Ali r.a) itu sebagai seorang manusia, pasti sedih. Beliau meninggal dibunuh. Sama halnnya dengan Khalifah sebelumnya, Usman. Saya menitikkan air mata, ketika pemandu bercerita tentang sahabat Nabi itu. Hanya yang menjadi perbedaan antara Sunni dan Si'ah adalah bahwa sebagai khalifah, pengganti Nabi Muhammad SAW itu dipilih atau otomatis terpilih. Di sinilah perbedaan mendasar antara Sunni dan Si'ah dalam hal siapa pengganti Rasulullah SAW. Si'ah berpendapat pengganti Rasulullah adalah Ali r.a, (otomatis) karena belaiulah yang tepat mengganti Rasulullah, bukannya Abu Bakar, Umar dan Usman yang dipilih secara musyawarah (Sunni). Banyak hal-hal lain yang tidak perlu dibicarakan dalam perjalanan ini.
Saya tidak membicarakan perbedaan ini selama di Masjid Kufah. Saya bersyukur sebagai seorang Sunni bisa melihat dengan jelas perbedaan antara Sunni dan Si'ah.
[caption id="attachment_407427" align="aligncenter" width="490" caption="Saya berfoto sejenak sebelum memasuki Masjid Kufah"]
[caption id="attachment_407428" align="aligncenter" width="490" caption="Di bangunan inilah dulunya Padang Karbala tersebut (Foto:Dasman Djamaluddin)"]
Setelah berkeliling, saya pun kembali ke penginapan. Besok, pada Hari Minggu,21 September 2014 perjalanan akan dilanjutkan ke Karbala di mana anaknya Ali r.a, Hussein secara mengenaskan dibunuh dan kepanya lepas dari badan. Ada yang mengatakan kepalanya ditendang oleh kaki-kaki kuda musuh.
[caption id="attachment_407431" align="aligncenter" width="490" caption="Mereka berdo"]
Setelah beristirahat di Kufah, kami melanjutkan perjalanan ke Karbala. Dulunya sebuah padang pasir di mana Hussein, anaknya Ali r.a terbunuh secara mengenaskan. Kalau dibaca secara mendalam, keluarga sahabat Nabi Muhammad SAW yang satu ini sungguh malang. Ali r.a dibunuh.Hassan, anak Ali r.a yang satunya meninggal dunia karena diracun.Hussein, kepalanya dipenggal oleh musuh.