Usai sudah gonjang ganjing perpolitikan di Indonesia. Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin resmi dilantik, juga resmi melantik menteri-menterinya. Ada tujuh perintah presiden untuk para menterinya yang disebut "Kabinet Indonesia Maju," itu.
Pertama, jangan korupsi dan ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Kedua, tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi Presiden-Wakil Presiden!
Ketiga, kerja cepat, kerja keras, kerja produktif.
Keempat, jangan terjebak rutinitas yang monoton!
Kelima, kerja berorientasi pada hasil nyata! Tugas kita tidak hanya menjamin sent, tapi delivered!
Keenam, selalu cek masalah di lapangan dan temukan solusinya!
Ketujuh, semuanya harus serius dalam bekerja. Saya pastikan yang tidak bersungguh-sungguh, tidak serius, bisa saya copot di tengah jalan!
Itulah tujuh perintah Presiden kepada para menterinya dan sudah tentu termasuk kepada Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang dipercaya sebagai Menteri Pertahanan RI. Mengapa tulisan ini menggarisbawahi Prabowo Subianto. Karena awalnya ketika terjadi kerusuhan, pemerintah melalui Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) waktu itu menginginkan Parabowo dan Sandiaga Uno ikut menenangkan kerusuhan.
Setelah Prabowo muncul beberapa kali di layar telivisi, situasi menjadi tenang yang sebelumnya, memang beberapa hari, bangsa Indonesia dipertunjukkan dengan situasi tidak kondusif. Termasuk pada malam Rabu, 22 Mei 2019. Rakyat yang turun ke jalan sehubungan dengan tidak puas mendengar hasil Pilpres (Pemilihan Presiden) masih berada di lokasi hingga pukul 21.00 WIB.