Perpisahan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla beserta kabinetnya sudah berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2019.
Saat berpamitan, Kalla mengucapkan selamat kepada menteri yang terpilih lagi di kabinet Presiden Joko Widodo jilid kedua.
"Bagi teman-teman yang akan mengemban tugas bersama Bapak Presiden lagi saya sampaikan selamat bekerja semoga semuanya sukses, kita doakan," ujar Kalla saat menyampaikan salam perpisahannya di hadapan para menteri Kabinet Kerja.
Kalla pun mengajak para menteri yang tak lagi bertugas di kabinet Jokowi jilid dua turut menyukseskan kinerja para kolega yang melanjutkan tugas.
"Bagi teman-teman yang ikut sama saya artinya istirahat, kita lanjutkan mendukung beri pandangan dan juga harapan kepada presiden dengan tim yang akan datang. Sekali lagi terima kasih dan maaf bila ada kesalahan atau kekeliruan," lanjut Kalla.
Dilaporkan waktu itu adanya delegasi yang dipimpin langsung oleh Mullah Abdul Ghani Baradar, wakil pimpinan Taliban ke Jakarta dan sempat bertemu secara informal dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, akhir Juli 2019 lalu. Ini berita menggembirakan untuk Indonesia. Kelompok Taliban sangat percaya dengan Indonesia.
Sementara itu, Taliban enggan berkomunikasi langsung dengan pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat sebelum melepaskan dukungan terhadap pemerintah Afghanistan sekarang ini. Di sisi pemerintah Afghanistan, jika AS menarik dukungan dan keluar dari wilayah itu, konflik antar suku kembali terjadi.
Hal ini, meski tidak disebutkan hasil pembicaraan delegasi Afghanistan, di mana juru bicara Taliban, Zabinhulllah Mujahed mengatakan delegasinya berkunjung ke Jakarta untuk memperkuat relasi politik dan kerja sama antara Indonesia-Afghanistan di masa depan, tetapi kalimat ini memang harus diperinci lebih lanjut.
Bagaimana pula sebenarnya Indonesia di mata pemerintah Afghanistan sekarang ini yang selalu mendukung kehadiran pasukan Amerika Serikat di wilayah sengketa tersebut.
Ketika berada di Indonesia, Mullah Andul Ghani Baradar ditemani delapan delegasi Taliban. Lawatan ini, dilakukan karena pemerintah dan akademisi Islam Indonesia terus memberi dukungan terkait proses perdamaian di Afghanistan.