Inilah pemandangan sebuah sudut kota Yordania sekarang ini. Mungkin jika dibandingkan dengan perjalanan saya di bulan Desember 1992, sudah tentu berbeda, terutama jalan raya dan kendaraan yang hilir mudik di kota itu. Sudah tentu lebih maju dan modern. Tetapi yang tetap khas adalah bangunan rumah dan perkantoran di atas bukit. Jalannya naik turun.
Foto dari CNN ini menunjukkan betapa Yordania yang berbentuk kerajaan itu tetap stabil dan tidak pernah terjadi konflik dengan negara tetangga, terutama dengan Israel, meskipun ketika penduduk Yahudi memproklamirkan kemerdekaannya menjadi negara Israel pada 14 Mei 1948, sehari setelahnya pasukan Yordania yang dulu berbentuk Transjordania bersama tentara Lebanon, Suriah, Mesir, Irak dan Arab Saudi menyerang negara baru berdiri itu, Israel.
Dalam berkali-kali peperangan, negara-negara Arab kalah. Bahkan beberapa wilayahnya masih diduduki Israel. Lebih mengherankan, Dataran Tinggi Golan yang semula milik Suriah, setelah diduduki Israel, baru-baru ini menyatakan bahwa Dataran Tinggi Golan itu milik Israel. Negara Yahudi itu tidak berkeinginan mengembalikan kepada Suriah setelah merebutnya.
Satu-satunya pelabuhan Yordania adalah di ujung barat-daya, di Teluk Aqaba, yang sebagiannya juga dikuasai oleh Israel, Mesir, dan Arab Saudi. Lebih dari separuh Yordania diliputi oleh Gurun Arab. Tetapi, bagian barat Yordania berupa hutan dan lahan layak tanam. Yordania adalah bagian dari Bulan Sabit Subur. Ibu kota dan pusat pemerintahannya adalah Amman.
Yordania menerima arus pengungsi Palestina selama lebih dari tiga dasawarsa, menjadikannya sebagai salah satu penampung pengungsi terbesar dunia. Negara yang miskin bahan tambang ini mengimpor minyak bumi dari negara-negara tetangga.
Baru-baru ini kita membaca tulisan Dr Neven Bondokji di Al-Bawaba, sebuah berita blog dan media website berdiri di ibukota Yordania, Amman. Ia menulis masa depan Partai Politik di Yordania setelah menyaksikan gerak Muslim Brotherhood atau Ikhwanul Muslimin.
Sebelumnya pemerintah Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan menyebut kelompok Ikhwanul Muslimin atau Muslim Brotherhood sebagai organisasi teroris setelah muncul imbauan dari Mesir.
Jika diputuskan demikian, gerakan Muslim tertua di Mesir itu akan terkena sanksi ekonomi dan larangan masuk ke Amerika Serikat. Di Timur Tengah, kelompok ini sudah memiliki sekitar satu juta pengikut.
Mesir sudah menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin sebagai teroris. Presiden Mesir sekarang, Abdul Fattah as-Sisi, yang menjadi Presiden Mesir sejak 8 Juli 2014 adalah tokoh militer Mesir yang berhasil menggulingkan Presiden Mohammed Morsi -- mantan pemimpin Ikhwanul Muslimin -- pada 2013.
Ikhwanul Muslimin didirikan pada 1928 oleh Hassan al-Banna, dan telah mendorong gerakan di seluruh dunia lewat aktivitas politik yang dipadukan dengan kegiatan amal.