Tewasnya wartawan senior Arab Saudi Jamal Khashoggi, semakin jelas terungkap ke permukaan.
Jamal Ahmad Khashoggi adalah wartawan Arab Saudi, kolumnis "Washington Post," penulis, dan mantan manajer umum dan pemimpin redaksi Al Arab News Channel
Di dunia internasional, ia dikenal atas kontribusinya untuk "Al Watan,"sehingga bisa menjadi ruang bagi kalangan progresif di Arab Saudi.
Khasoggi meninggalkan Arab Saudi pada tanggal 18 September 2017. Sejak itu, ia rutin menulis artikel yang mengkritik negaranya. Khashoggi adalah kritikus utama Putra Mahkota dan pemimpin de facto Arab Saudi, Mohammad bin Salman.
Khashoggi setelah memasuki Konsulat Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober 2018, diberitakan ditahan. Beberapa sumber mengatakan, ia disiksa secara brutal selama beberapa hari dan dibunuh di dalam konsulat oleh tim "pembunuh" beranggotakan 15 orang yang diterbangkan dari Arab Saudi. Penyiksaannya direkam, lalu jenazahnya dipotong dan diam-diam dikeluarkan dari konsulat.
Pada 19 Oktober 2018, pemerintah Arab Saudi mengakui bahwa Khashoggi telah tewas di dalam konsulatnya. Mereka mengklaim bahwa pertikaian dengan Khashoggi menghasilkan "perkelahian yang menyebabkan kematiannya".
Berita Khasoggi sempat senyap, apalagi setelah Pemerintah Arab Saudi mengundang putra tertua Khasoggi ke Istana kerajaan. Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan putra mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bertemu dengan keluarga wartawan Jamal Khashoggi di Riyadh.
Dalam pertemuan ini, Raja Salman dan Mohammed bin Salman kembali menyatakan belasungkawa pada keluarga Khasoggi.
Hari ini, Rabu, 26 Juni 2019, terdengar berita menggembirakan, bahwa secara resmi laporan tentang kematian Khasoogi akan disampaikan kepada Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Untuk diketahui, laporan terbaru PBB setebal 100 halaman dipublikasikan pada 19 Juni 2019. Laporan yang disusun oleh Pelapor Khusus tentang eksekusi di luar proses hukum, Agnes Callamard, itu mengatakan bahwa kematian Khasoggi merupakan pembunuhan di luar proses hukum yang direncanakan.
Hatice Cengiz, calon isteri Khasoggi mengatakan, laporan itu juga secara eksplisit mengatakan bahwa Arab Saudi bertanggungjawab atas pembunuhan itu.