Luar biasa, dunia berdecak kagum. Anak laki-laki bernama Mahathir Mohamad, kelahiran 10 Juli 1925 ini sudah mengenyam berbagai penderitaan hidup. Di usia 16 tahun pernah berjualan pisang. Itu terjadi ketika Malaysia di bawah jajahan Inggris. Kemudian di usia 20 tahun, ia sudah mulai berpolitik.
Masyarakat Kedah kenal betul siapa Mahathir. Ia mengorganisir Persatuan Pemuda Kedah Malaya yang kemudian berubah menjadi partai politik yaitu Persatuan Kedah Malaya. Itulah cikal bakal UMNO.
Dari gerakan politik ini, Malaysia merdeka pada 31 Agustus 1957. Ketika Mahathir kuliah di Fakultas Kedokteran di Singapura selama enam tahun, 1947 hingga 1953, ia mempersunting rekannya sesama dokter yang menjadi istrinya, Siti Hasmah Mohd Ali.
Sekembalinya dari Singapura tahun 1953, Mahathir mengembangkan bakatnya sebagai dokter di pelayanan pemerintah. Sebagai pegawai negeri, ia tidak diizinkan berpolitik dan hal itu berlangsung menjelang kemerdekaan Malaysia. Bahkan kemudian agar bisa berpilitik, Mahathir berhenti sebagai dokter. Tetapi, ia mengakui bahwa ketika berpraktek menjadi dokter, keluhan-keluhan pasien bermanfaat buatnya mendengarkan keluhan masyarakat di bidang politik.
Tahun 1964, Mahathir menjadi anggota Parlemen. Usianya ketika itu, 39 tahun. Tahun 1969, terpilih kembali. Dalam pemilihan umum 1974, ia menjadi menteri pendidikan. Hanya dua tahun kemudian, tahun 1976, diangkat sebagai deputi perdana menteri yang kemudian mengantarnya sebagai Perdana Menteri Malaysia tahun 1981.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyayangkan penahanan seorang aktivis media sosial. Aktivis yang namanya tidak dipublikasi kepolisian itu, diduga ditahan karena kicauan-kicauannya di media sosial telah menyerang Putra Mahkota Kerajaan Johor, Malaysia.
Di periode kepemimpinan sekarang, Mahathir di awal Januari 2019 dinobatkan sebagai "Muslim Man of the Year by The Muslim 500," sebuah peringkat 500 Muslim paling berpengaruh di dunia.
Pada April, Mahathir menduduki peringkat di antara 100 orang paling berpengaruh di dunia untuk tahun 2019 oleh majalah TIME.
Di awal bulan ini, "Fortune.com, " menempatkan Mahathir ke-47 dalam daftar "World's 50 Greatest Leaders, " atau 50 pemimpin besar dunia, menurut laporan The Star, 12 Mei 2019.
Dengan penampilan yang sederhana dan tenang, Mahathir sangat dihormati oleh banyak orang dan dianggap sebagai pemimpin yang kredibel dengan pikiran yang tajam.