Hoda Muthana, itulah nama lengkapnya. Ia perempuan berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS) yang bergabung dengan gerilyawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. Kekalahan ISIS di Suriah, memaksanya untuk lari dari markas ISIS. Tetapi Hoda Muthana ditangkap pasukan Kurdi yang pro AS dan menahannya di kamp pengungsi di Suriah.
Cerita Hoda Muthana ini sudah banyak dipublikasi. Tetapi wawancara dengan "Fox News " baru-baru ini dipublikasi hari Senin malam, 1 April 2019." Wawancara ini menarik, karena dilakukan di kamp pengungsi Suriah.
Lebih penting dari itu, ISIS ciptaan AS, tetapi kenapa Warga Negara AS yang bergabung dengan ISIS, juga jadi korban karena dilarang masuk kembali ke AS?
Inti pokok wawancara Hoda Muthana itu tetap menginginkan agar pemerintah AS mau menerimanya untuk kembali ke AS, tanah kelahirannya. Ia memang lahir di New Jersey, AS. New Jersey adalah sebuah negara bagian AS yang terletak di wilayah Atlantik Tengah dan timur laut Amerika Serikat. Negara bagian ini berbatasan di sebelah utara dengan New York, di sebelah timur dengan Samudera Atlantik di barat daya dengan Delawaredan, di barat dengan Pennsylvania. Bagian-bagian dari New Jersey terletak di dalam wilayah metropolitan New York dan Philadelphia.
Keinginan kembali ke tanah kelahiran Hoda Muthana itu diungkapkannya kepada "Fox News," dan ia mengatakan tidak membenci warga negara AS dan berjanji tidak melakukannya lagi untuk bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Dilanjutkan oleh Hoda Muthana, bahwa tidak membenci warga AS. Kalimat ini bisa diartikan bahwa di masa lalu, memang ia sangat membenci warga negara AS. Itu semasa ia bergabung dengan ISIS, bahkan dikaitkan dengan pencucian otaknya yang dilakukan ISIS. Inilah kegagalan strategi AS. Barack Obama, Presiden AS yang dalam kampanya Presiden AS beberapa tahun yang lalu memunculkan Hillary Clinton (Partai Demokrat) bersaing dengan Donald Trump dituduh Trump (Partai Republik) , ia (Obama, Partai Demokrat) yang menciptakan ISIS.
"Sebelum saya datang, saya tidak pernah berbuat kejahatan, saya yakin saya tidak akan melakukan kejahatan di masa mendatang," ujar Hoda Muthana kepada "Fox News," dalam wawancara itu. Perlu dicatat, usianya sekarang relatif muda. Ia sekarang baru berusia 24 tahun, tetapi sudah berganti suami sebanyak tiga kali. Tidak dijelaskan, apakah perempuan yang dilahirkan di negara bagian New Jersey, AS itu tertarik bergabung dengan ISIS di usia 19 tahun.
Jika melihat berdirinya Negara Islam di Suriah, yaitu setelah berdiri di Irak, sangatlah mudah. Di Irak, pasukan Irak yang terkenal canggih itu lari menyelamatkan diri dari pasukan gerilyawan Negara Islam. Juga di Suriah, sehingga penggabungan kedua gerilyawan di Irak dan Suriah tersebut dinamakan gerilyawan ISIS.
Mula-mula di Irak berdiri tanggal 15 Oktober 2006 dan setelah itu di Suriah berdiri juga, maka resmilah gerakan ini menjadi Negara Islam di Irak dan di Suriah kemudian diresmikanlah sebagai ISIS pada 9 April 2013.