Selasa, 23 Oktober 2018, sebagai alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), saya menghadiri acara diskusi ilmiah bertema "Gerakan Global Pemangku Kepentingan dalam Penyelamatan dan Penyegatan Laut," di FHUI Depok, Jawa Barat.
Diskusi ilmiah ini berlangsung seharian penuh. Hanya sayang, pemaparan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Dr (HC) Susi Pudjiastuti berjudul " Ocean Legacy untuk Generasi Masa Depan," hanya diwakili. Tetapi tidak mengurangi semarak para peserta, karena mereka memaklumi kesibukan Menteri Kelautan dalam rangka Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Internasional, "Our Ocean Conference (OOC) tahun 2018, tepatnya di Bali Nusa Dua Convention Centre," pada 29-30 Oktober 2018. Tema yang diusung "Our Ocean, Our Legacy," yang berarti " Laut Kita, Warisan Kita."
Buat saya pribadi sebagai Alumnus FHUI, kekecewaan itu terobati dengan kehadiran Alumnus FHUI 1971, mantan Menteri Luar Negeri Dr.Hassan Wirajuda, S.H., MALD.,LL.M. Lebih menarik lagi yang saya ingat, ia yang menyatakan di Mesir ketika berkunjung ke negara tersebut dari tanggal 25-27 Juni 2005, bahwa sikap Indonesia telah berubah dalam melihat Irak. Hal ini dikarenakan Presiden Irak Saddam Hussein telah terguling dan Indonesia melihatnya secara factual bahwa di Irak telah terbentuk pemerintahan yang demokratis.
Sudah tentu sebelumnya Kementerian Luar Negeri RI di bawah pimpinan Menlu Ali Alatas, S.H (juga alumnus FHUI) mengatakan hari Senin, 25 Februari 1991, bahwa Kebijakan Luar Negeri Indonesia mengingatkan dan menegaskan agar Amerika Serikat dan sekutunya jangan mencoba invasi atau menggulingkan pemerintahan Irak waktu itu, yang dipimpin Saddam Hussein.
Itulah kilasan saya tentang profil almunus FHUI, Hassan Wirajuda dan Ali Alatas. Kembali berbicara tentang seminar ilmiah tentang laut ini sangat menarik. Selain luas laut kita lebih dari daratan, kita juga sebagai warga negara sangat berkepentingab menjaga laut kita sehat, ikannya sehat dan sudah tentu bangsa kita akan melahirkan generasi sehat.
Hal itu bisa tercapai apabila keamanan laut terjaga. Hasil laut tidak diambil oleh negara perbatasan, terutama Republik Rakyat Tiongkok yang nelayannya bisa mencari ikan hingga ke perbatasan laut internasional. Untuk itulah mengapa Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E, M.M, juga dihadirkan dalam acara ini. Ia mengulas tentang "TNI Angkatan Laut: Menjaga Keamanan Maritim di Laut Bebas."
Usaha di dalam negeri, yaitu terap menjaga perairan kita bersih dan sehat. Limbah kimia yang bisa mencemarkan, termasuk sampah plastik yang dibuang sembarangan, memungkinkan hewan laut banyak yang teracuni dan mati. Perlu penanganan serius dari semua pihak, pemerintah dan relawan yang peduli melihat hasil laut kita aman dikosumsi masyarakat.
Seminar ilmiah ini merupakan rangkaian untuk menyambut Dies Natalis FHUI ke-94 yang nanti tepat pada tanggal 28 Oktober 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H