Mohon tunggu...
Dasilva ari
Dasilva ari Mohon Tunggu... Pengacara - Sebab kita sering lupa, maka menulis adalah kunci

Coguyon ergo sum

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Nggak Semua Masalah Ujung-ujungnya Nikah Kali Ah...

16 Juli 2020   12:54 Diperbarui: 16 Juli 2020   12:43 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

"Kuat dilakoni lek gak kuat ditinggal ngopi"

Penggalan lyric lagu Bojo galak yang dipopulerkan oleh Via Valen yang belakangan ini sering sekali di nyanyikan dengan penuh semangat dan penekanan yang khas, ala-ala orang frustasi oleh beberapa kawan-kawanku di warung kopi. Secara komprehensif memang lagu ini menggambarkan seseorang yang  tengah menguatkan dirinya dari pasangannya yang galak/tempramen. Namun secara parsial, penggalan lyric lagu ini seolah menggambarkan ketidak digdayaan seseorang melawan kondisi hidupnya yang berat.

Aku mendengar mereka menyanyikan penggalan lyric lagu ini, tertawa sambil bertanya-tanya sendiri, seberat ini kah beban hidup kita di masa quarter life crisis? Sampai mereka menyanyikan itu dengan penekanan yang tidak biasa. Memang sih, di masa ini hidup memang terasa berat. Seberat apa, mari kita cek.

Kebanyakan dari mereka adalah fresh graduate yang jobless. Banyak dari kawan-kawanku yang kini kebingungan mencari kerja. Padahal sebelum lulus dalam pikirannya gelar sarjana akan memudahkan mereka dalam mencari kerja. Ternyata tidak semudah itu cak sul, kebanyakan perusahaan lebih mengedepankan calon pekerja yang sudah memiliki pengalaman kerja. Lah mereka ini? Penuh pengalaman sih, tapi pengalaman pahitnya hidup.

Urusan asmara yang membelenggu. Di umur segini tentunya mencari pasangan bukan lagi melihat fisik. Lebih jauh dari itu mereka lebih memilih faktor kemapanan dan kenyamanan. Dan itu semua tolok ukurnya adalah materi, atau sekurang-kurangnya pekerjaan. Kembali ke masalah awal bahwa, jangankan punya cuan berlimpah, mencari pekerjaan aja susah, Lawan jenis juga ogah.

Beberapa dari mereka, khususnya perempuan. Memberi solusi dangkal atas permasalahan tersebut dengan satu kata kunci, "NIKAH". Apalagi hari ini sedang trend publik figur yang tidak ada terdengar berita pacarannya, tiba-tiba melangsungkan acara pernikahan. Lalu mereka ingin meniru langkah publik figure tersebut, dengan dalih menghindari zinah, padahal cuma gak kuat melawan beban hidup. Mereka merasa semua beban hidup akan selesai kalau mereka menikah dan hidup enak.

Padahal nih ya, dilihat dari sudut pandang manapun. Adalah sebuah keblunderan apabila menjadikan pernikahan sebagai jawaban atas segala macam permasalahan beban hidup saat ini. Memang betul, katanya menikah membuka pintu rejeki, memang betul, rejeki sudah ada yang atur. Tapi kalau sampai menikah belum dikasih rejeki? Tandanya kamu susah diatur.

Lagi pula, beliau ini publik figure. Bertingkah apapun halal bagi mereka. La kita? Kalau mau ujung-ujung nikah? Yang ada tetangga curiga. Langsung hitung jarak pernikahan sama kelahiran anak pertama. Makanya, lakukan sesuatu karena kebutuhan bukan karena keinginan, apalagi mau merubah nasib. Sepertinya penggalan lyric lagu diatas sudah tidak relevan. Yang benar untuk masa sekarang "kuat dilakoni, lek gak kuat ditinggal rabi"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun