Tapi memang benar juga, kita terlalu naif untuk bilang tidak mencintai konflik, kita bilang kita tidak suka perpecahan atau konflik, namun pada nyatanya dalam circle kita sendiri, kita sering membahas hal -- hal berbau konflik. Contoh sederhana pembahasan ghibah di warung kopi tentang Si A yang tidak suka Si B, akhirnya berujung dengan Nyinyir satu sama lain.
Hal itu yang mungkin dijadikan peluang bisnis bagi para konten kreator di platform manapun. Bahkan Selebriti nanggung macam lucinta luna, menaikan popularitasnya dengan mengunggah Video marah -- marahnya, sehingga menjadi terkenal dan viral.
Memang geli -- geli enak melihat konflik dan eksploitasi kemarahan yang disajikan dalam media. Kita yang melihat, seperti merasakan ironi diatas ironi. Padahal kan, mengungkapkan emosi negatif di media sosial  adalah tindakan menelanjangi diri. Ah memang kita suka yang telanjang -- telanjang kok. Pantas saja kita suka dengan hal - hal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H