Mohon tunggu...
Dasa Oktaviani
Dasa Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang sedang mempelajari ilmu jurnalistik, saya tertarik dalam bidang entertainment, dan radio.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dampak Sistem Tap Out pada Transjakarta

2 Desember 2022   12:02 Diperbarui: 2 Desember 2022   12:19 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjadinya Sistem Tap Out pada Transjakarta. 

Transjakarta adalah sistem bus rapid transit (BRT) pertama di Asia Tenggara Selatan yang beroperasi sejak 2004 di Jakarta, Indonesia. TransJakarta dirancang sebagai moda angkutan umum untuk mendukung operasional di ibu kota yang padat. Dengan rute terpanjang di dunia (251,2 km) dan 260 halte yang tersebar di 13 koridor, Transjakarta dimulai beroperasi dari pukul 05.00 -- 22.00 WIB, sekarang buka 24 jam sehari.

Sistem baru Transjakarta yang mengharuskan penumpang untuk menempelkan kartu mereka masuk dan keluar dan satu kartu per-orang telah menarik protes publik. Karena perubahan sistem ini mengakibatkan penumpang potensial harus menunggu dalam antrean panjang di beberapa halte bus dan saldo kartu dipotong dua kali sampai kartu diblokir.

Jika penumpang tidak menempelkan kartu meskipun menaik atau turun, akibatnya kartu akan terkunci. Penumpukan penumpang di beberapa halte di Transjakarta tidak terkontrol dengan baik. Sementara itu, kebijakan Transjakarta diterapkan dengan penerapan jadwal tarif transportasi yang sesuai dengan ketentuan, pada Selasa 11 Oktober 2022.

Direktur Utama PT JakLingko Kamaluddin menyatakan sistem baru mulai diterapkan di halte transjakarta, yakni setiap penumpang wajib tap out ketika keluar dari halte. Menurut Kamaluddin, penumpukan terjadi karena para penumpang tidak melakukan tap out ketika terakhir kali menggunakan transjakarta.

Bedasarkan informasi yang dipublikasikan bahwa ketika kita ingin menaiki kendaraan umum khususnya Transjakarta minimal saldo pada kartu Rp 5.000 dan hal tersebut membuat para penumpang  menjadi resah dengan sistem tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun