Bogor, 25 Juni 2024 – Hidroponik sebagai metode pertanian modern semakin menunjukkan potensinya dalam menghasilkan tanaman berkualitas tanpa memerlukan lahan luas. Tanaman kale, yang memiliki nilai ekonomi tinggi, kini menjadi fokus inovasi dengan penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dan logika fuzzy. Proyek ini dinamakan Kale Tech-GG, diinisiasi oleh kelompok IoT Connective Minds dari Sekolah Vokasi IPB untuk mitra Joglo Kebun Wangi, bertujuan memaksimalkan efisiensi budidaya kale melalui sistem kontrol cerdas yang memantau dan mengendalikan kondisi lingkungan tumbuh secara real-time.
Meningkatkan Efisiensi dengan IoT dan Logika Fuzzy
Dalam proyek ini, teknologi IoT digunakan untuk memonitor kondisi lingkungan tumbuh tanaman secara terus-menerus. Sensor pH dan TDS yang terhubung ke jaringan publik memungkinkan pemantauan dan pengaturan otomatis kadar pH dan TDS air, yang esensial bagi pertumbuhan optimal tanaman kale. Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan logika fuzzy yang membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, nutrisi, dan energi, sehingga mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi.
Tujuan Penelitian dan Inovasi Teknologi
Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan sistem otomatisasi yang memudahkan mitra dalam mengontrol pH dan PPM (Parts Per Million) pada tanaman kale. Tiga tujuan utama dari penelitian ini adalah:
1. Otomatisasi Sistem Kontrol: Mengembangkan alat yang memudahkan Mitra Joglo Kebun Wangi dalam mengotomatisasi serta mengontrol pH dan PPM pada tanaman kale menggunakan konsep logika fuzzy.
2. Perancangan Algoritma Logika Fuzzy: Merancang algoritma logika fuzzy untuk mengendalikan pH, TDS, dan suhu air secara optimal.
3. Pengembangan Sistem Antarmuka: Membangun sistem antarmuka pengguna yang mudah digunakan untuk memantau dan mengendalikan kadar nutrisi (PPM) pada tanaman kale.
Manfaat Signifikan bagi Pertanian Hidroponik
Implementasi teknologi IoT dan logika fuzzy ini membawa berbagai manfaat signifikan: