Bagi anak anak pedesaan, tanaman krokot tentu bukanlah tanaman yang asing. Anak anak pedesaan biasa mencari krokot untuk memberi makan jangkrik yang dipeliharanya untuk pernainan. Krokot biasa diberikan bersama mentimun dan juga cabai. Biasanya sambil mencari jangkrik sekaligus mencari krikot yang banyak tumbuh subur di galengan.
Krokot ternyata tidak hanya tumbuh di pedesaan, tetapi herbal ini dapat tumbuh dimanapun di tanah air kita. Menelusuri beberapa tempat di ibu kota Jakarta penulis menemukan herbal ini di manapun termasuk di halaman ruko, tempat parkir bahkan di deket tembok tembok bangunan tinggi di Jakarta.
Tetapi nampaknya kedudukan tanaman krokot sebagai herbal prioritas untuk penyakit jantung dan kardiovaskuler belum banyak dipahami masyarakat. Padahal tanaman ini sangat mydah tumbuh sehingga sangat murah untuk membantu mengatadi penyakit jantung dan kardiovaskular. Penulis memahami krokot sebagai herbal jantung saat Profesor Hrmbing menyelenggarakan Program Sehat bersama dokter Hembing beberapa tahun lalu. Melalui tayangan itu dokter Hembing memberi petunjuk, untuk penderita penyakit jantung dapat memanfaatkan krokot yang direbus dan diminum airnya.
Tulisan ini akan memaparkan secara singkat tentang kandungan kimiawi dan manfaat krokot bagi kesehatan terutama manfaat krokot bagi kesehatan jantung dan kardiovaskular hal ini terkait dengan kedudukan krokot yang telah dijadikan oleh WHO sebagai daftar tanaman obat yang diproritaskan di dunia, dan 23 negara telah menggunakan tanaman ini.
Perlu diketshui, di Indonesia herbal  krokot secara tradisional digunakan sebagai obat alternatif untuk mengobati penyakit kulit borok, bisul, radang kulit, dan kudis dan diare. Sementara itu dalam farmakologi Tiongkok, krokot dikatakan dapat menyembuhkan disentri. Disamping itu, tumbuhan ini memiliki khasiat sebagai penenang, peluruh air seni, dan sebagai tonik.
Dilihat kandungsnnya, tanaman krokot ternyata mengandung garam potasium (kalium), baik kalium clorida, kalium sulfat dan juga kalium nitrat  (KCl, KSO4, KNO3), juga  1-noradrenalin noradrenalin, dopamine, dopa, nicotin acid, tanin, sejumlah  vitamin yakni A, B dan C . Melalui uji profil fitokimia , ekstrak herbal krokot terbukti mengandung tannin, saponin, dan flavonoid. Sedangkan pada uji bakterioligis,Â
Ekstrak herba krokot lebih berpengaruh pada bakteri Staphylococcus aureus dibanding Escherichia coli. Hal ini dikarenakan struktur dinding bakteri aureus yang bersifat polar dan mudah ditembus ekstrak krokot. Srdang melalui  penelitian inovasi tablet kroasia effervescent dari tanaman krokot sebagai alternatif minuman bersuplemen bagi penderita radang usus buntu.
Perkembangan terahir Krokot telah  diidentifikasi sebagai sumber yang sangat baik dari asam alfalinolenat yakni  asam lemak omega-3 lima kali lebih tinggi di banding bayam, asam lemak ini  banyak dikandung oleh minyak ikan. Penelitian lain membuktikan bahwa herbal makanan jangkrik ini  merupakan salah satu sumber bahan baku obatapendicitis  atau radang usus buntu hal ini dikarenakan herbal  krokot mengandung banyak zat yang dapat mengatur kegiatan metabolism tubuh dan memiliki antioksidan yang tinggi.
Berdasar kandungan kimiawi herbal krokot, dapat diuraikan  manfaatnya i bagi kesehatan yakni : Omega-3. Sarat dengan asam lemak Omega-W, memiliki kemampuan untuk melindungi Anda dari penyakit stroke dan jantung; ke dua, Menurunkan ADHD pada anak-anak autisme dan masalah perkembangan lainnya; ke tiga, kandungan  Vitamin A, yang ternyata  paling tinggi  dari semua sayuran berdaun hijau hal ini dapat melindungi tubuh dari kanker; ke empat, kandungan  Kalsium dan zat besi dari krokot  sangat penting untuk tulang. Sedangkan yang terakir, kandungan  Vitamin E yang  enam kali lebih banyak Vitamin E dari  sangat bermanfaat bagi kulit.Â
Demikian kandungan dan manfaat dari herbal krokot, semoga bermanfaatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H