Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Winner Group's Characters

3 Juli 2017   07:10 Diperbarui: 3 Juli 2017   08:47 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Idul fithri ini sering kita rayakan sebagai hari kemenangan. Dengan asumsi bahwa kita semua, kaum muslimin telah sukses memenangkan dalam upaya memenuhi tugas kewajiban menjalankan syariat siyam Ramadhan selama satu bulan dengan sega ubo rampe ibadah ikutannya, seperti qiyamul lali (tarawih), Qiroatil Quran, zakat, infak, shodaqoh dan amal-amal kebaika, amal sholeh, baik kesalehan individual maupun sosial.  Pertanyaannya, benarkah kita semua pasca Ramadhan menjadi kelompom pemenamg ?

Setiap sesuatu, memiliki paramater spesifik, yang biasa disebut sebagai  karakter tertentu. Demikian juga kelompok Pemenang (the Wiinner Group) yang disebut sebagai kelompok Allah (Hizbullah) juga memiliki karakter tersebduri. Karakter Kelompok Pemenang ini dideskripsikan dalam al Quran a babagai betikut :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (54) إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ (55) وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ (56)

54. Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. S

55. Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendiri­kan salat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).

56. Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguh­nya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.

QS AL MAIDAH : 54 - 56 menunjukan bahwa karaktwristik Hizbullah, itu memang berbeda drngan lingkungannya. Ketika lingkungan meninggalkan nilai nilai ilahiah, Winner Group ini justru melakukan sebaliknya. Apa yang dilakukan oleh einnet group ini tentu dirada asing oleh lingkungannya, hingga celaan baginya adalah hal yang pasti diali.

Dalam konteks kekinian, hiznullah boleh jadi dianggap kelompok puritan, kurang gaul, gsk ngetop, gak populer. Bahkan sangat mungkin dapat cap cap yang berupa celaan, sebagai kelompok fanatik, kondetvatif, intoleran, rafikal. Semua cap itu tentu saja paramaternya nilai nilai thoghut yang sudah menjadi jalan dan gaya hidup masyaeakatnya. Bagi penganut jalan thoghut hizbullah adalah kelompok asing, namun berbahagialah karena kelompok inolah kelompok yang berjaya. Dalam bahasa iaon kelompok yang dianggap asing (ghuroba)inilah yang mendapat keberuntungan. Mari kita tenungkan sabda Rasilullah SAW berikut.

بَدَأَ الإِسلامُ غريبًا، وسَيَعُودُ غريبًا كما بدَأَ ، فطُوبَى للغرباءِ

“Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali asing seperti saat kemunculannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing”. (HR. Muslim)

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ « إِنَّ الإِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ ». قَالَ قِيلَ وَمَنِ الْغُرَبَاءُ قَالَ النُّزَّاعُ مِنَ الْقَبَائِلِ. قال الشيخ الألباني : صحيح دون قال قيل

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun