Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berjoget Lidah di Roemah Pecel Mbak Sri

11 September 2016   22:15 Diperbarui: 12 September 2016   00:02 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seporsi Nasi Gudeg ala Roemah Pecel Mbak Sri Denpasar, Sabtu (10/9) siang

Sajian kuliner di Bali kian semarak. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya rumah makan yang menyajikan berbagai hidangan Nusantara. Roemah Pecel Mbak Sri, salah satunya. Kedai yang beralamat di jalan Hayam Wuruk, Denpasar ini, menyuguhkan makanan khas Jawa Tengah.

Ruang Depan Roemah Pecel Mbak Sri
Ruang Depan Roemah Pecel Mbak Sri
Memasuki ruang depan, kita akan 'disambut' sebuah patung dengan posisi tangan terangkat menggenggam dan jempol yang diangkat penuh. Bagi anda yang pernah melancong ke daerah Yogyakarta dan sekitarnya, tentu paham apa maksudnya. Patung tersebut bagai berujar, "Monggo pinarak" (Silahkan mampir atau selamat datang, bahasa Jawa halus).

Deretan Kuali Berisi Aneka Macam Lauk
Deretan Kuali Berisi Aneka Macam Lauk
Sementara disamping persis patung itu terdapat deretan kuali yang terbuat dari tanah liat, ditata apik bertingkat. Di dalamnya berisi aneka lauk pauk khas Jawa Tengah. Mulai dari gudeg, krecek, telur pindang dan puyuh, ayam goreng, tempe bacem, udang, perkedel jagung atau kentang dan lain sebagainya. Adapun nasi ada dua macam, nasi putih dan nasi jagung. Maka dari itu, tak ada buku menu di kedai ini. Pelanggan bisa langsung memilih dan mengambil lauk sesuai selera. Begitu pula dengan minumannya, pilihannya bisa dilihat pada papan kayu yang digantung di tembok.

Sebetulnya menu andalan kedai ini adalah pecel, tapi karena saya doyan makanan khas Yogyakarta, alhasil saya mengambil nasi jagung, lauk gudeg, krecek, tempe bacem, krecek dan sambal. Menu yang saya ambil --seperti pada foto paling atas--, saya cukup membayar sebesar Rp 10 ribu rupiah. Cukup terjangkau. Sementara minumannya saya pilih teh jahe sereh panas.

Cita rasanya tak perlu ditanya lagi. Ampuh mengobati rasa rindu hidangan khas kota Yogyakarta.

Ruang Lesehan
Ruang Lesehan
Dekorasi kedai ini cukup unik dan menarik perhatian. Sebagian besar perabotannya menggunakan bahan dasar kayu bambu. Mulai dari meja, kursi, wadah tissue sampai ke hal detailnya. Ada pula patung-patung, kuali berbagai macam bentuk dan ukuran, lukisan Jawa dan permainan tradisional congklak. Pokoknya 'njawani' banget. Nyaman, serasa di rumah sendiri.

roemah-pecel-mbak-sri-6-57d5748e2b7a615b69c5ef38.jpeg
roemah-pecel-mbak-sri-6-57d5748e2b7a615b69c5ef38.jpeg
Lukisan Jawa dan Kendi
Lukisan Jawa dan Kendi
Sayang sewaktu kami berkunjung, sang pemilik sedang tak ada ditempat. Padahal banyak yang ingin saya tanyakan. Khususnya menu minuman yang diberi nama unik, seperti kopi kopong, teh tu panas, teh sir panas, teh bruk pong dan seterusnya. Sang pegawai pun tak dapat menjelaskan arti maupun kepanjangan dari minuman tersebut.

Roemah Pecel Mbak Sri buka tiap hari, mulai dari pk 08.00 - 21.00 Wita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun