Halah kelamaan, langsung aja ku tembak sang gadis, "What you suggest?"
"Bapak maunya apa? Yang berkuah? Yang digoreng? Atau camilan dulu mungkin?"
"Ngga ah, camilan skip dulu" sergah ku tanpa melihat Mbak nya, membaca ulang untuk kesekian kali, "Ummm ... Apa yang paling cepet dimasak, enak, tapi cost-nya ngga tinggi?" tanyaku, menaruh menu dan memandanginya. --same old me, segan kalo pesen yang mahal-mahal, suer--. Disaat bersamaan juga aku ngebatin, "Please don't say, 'Nasi Goreng' please", menu putus asa itu kalo buatku.
"Cakalang Sirang Rica?" tawarnya seketika.
"Wooooh ... Tjakeeep!" sontak saya sumringah, "Iya, saya itu aja ... Makasih ... Minumnya, ummm ... Air putih anget"
Eh iya beneran, 'nda sampai 10 - 15 menit, udah sampai di meja.
Ada tiga komponen dari Cakalang Sirang Rica, potongan ikan cakalang yang dibumbu khas rica, sayur kangkung --morning glory bahasa 'internisyinil' nya-- dan se-templok nasi putih. Kalau explanation lengkap yang tertera di menu, Stir fried cakalang fish with chili served with sauteed morning glory and steamed rice --nah mumet ngga tuh bacanya? Sekarang ngerti 'kan kenapa saya males baca menu?--
Hanya ada Aku dan Kamu
Ekspektasi saya soal makanan Manado selalu tinggi, standarnya di atas rata-rata. Jangan main-main, apalagi underestimate sama hidangan daerah sini, kalau udah bunyi klik bergaung di kepala, yang dilandasi rasa suka dari indera pengecap, bisa dibuat gila keenakan, dibikin 'ngga bisa pergi jauh-jauh, bolak-balik melulu --and that's already happens with me, seriously--.
Ibarat rindu berkepanjangan bila tak lekas berjumpa, hasrat menggebu yang tertahan oleh arus hidup yang memisahkan ... Itu ... Rasanya ... Nda enak. Nyesek di hati - pikiran.
Dari yang terhidang, saya atur ketiga komponen itu bebarengan di atas sendok, dan melahapnya sekali emplok-an.
DEG!