Bicara soal sunset di Bali, kawasan pantai Kuta masih jadi primadona. Kali itu saya memandanginya dari Langit Bar Rooftop di Best Western Kuta Beach.
Beberapa waktu lalu, saya pernah menulis caption di IG. Kurang lebih seperti ini: "Ajak lah seorang penulis menyaksikan matahari terbenam. Beri dia secarik kertas dan pena. Niscaya ia akan kembali dengan membawa ribuan untaian kata romantis".
Daya magis terbenamnya sang surya di ufuk barat memang luar biasa. Memiliki kemampuan hipnotis. Waktu seolah berhenti berputar. Corak warna jingga di angkasa bagai menyeret kita masuk ke alam sendu. Jutaan kenangan melintas di kepala. Bagai kilatan petir yang menyambar liar.
Lembayung senja membuat kita awet muda. Setidaknya dengan cerita kasih perjalanan hidup kita.
"Ngadem" Jelang Sunset
Belakangan ini cuaca lagi gerah campur lembab. Khususnya daerah Bali Selatan. Ingin mencari sesuatu yang segar di badan. Makan gelato atau es krim, buat saya, efeknya hanya bertahan sementara. Selanjutnya ya ... sumpek lagi. Muncul lah sebuah ide, "Berenang enak nih kayaknya".
Di dalam pool package, kita mendapatkan fasilitas berupa tacos (hidangan ringan asal Mexico), ice tea, pool towel dan free WiFi. Bagian "internet gratisnya" perlu ditekankan. Karena jaman "now" 'gak nyambung ke internet bisa mati gaya kita (hihihi). Kualitas speed-nya pun tak perlu ditanyakan. Kecepatan premium punya! Di sana, perputaran waktu gak akan terasa. Tau-tau udah malam aja.
Makan Puas
Berenang di Best Western Kuta Beach kurang asik kalau datang seorang diri (kecuali kamu tipikal orang penyendiri seperti saya :p). Ajak lah "si doi" , teman dekat atau siapa pun itu ke sana. Naaah... Masalahnya, kalau datang berdua, gakmungkin juga kancuma nyamiltacosdoangkan?