Sebentar, sebentar, NungNung itu bukan nama wanita ya, tapi salah satu destinasi wisata Bali berupa air terjun. Buat kamu yang berjiwa petualang dan sering main ke Bali, udah pernah ke sini belom?
Air terjun NungNung terletak di desa Pelaga, Kecamatan Petang. Dari wisata kera Sangeh masih teruuuus naik ke utara. Saya berangkat dari daerah Sanur naik motor. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Kecepatan santai manja. Paling kencang 60kpj.
Perjalanan Santai Manja, Gak Sampai 60kpj / dap
Salah Satu Areal Persawahan yang Siap Panen / dap
Antara desa Sangeh dan Petang, perjalanan kian menyenangkan. Kita akan merasa begitu dekat dengan alam. Saya banyak melihat areal persawahan yang kebetulan saat itu sedang dipanen, kanan-kiri membentang pepohonan hijau rindang, pohon-pohon kelapa di pinggir jalan, serta kontur jalan beraspal yang mulus dan berkelok.
Selfie dulu kitaaaaaaa / dap
Berulang kali saya berhenti sejenak untuk ambil foto. Udaranya sejuk dan segar seperti di Bedugul. Itu lah mengapa estimasi waktu jadi molor tak terbatas. Pokoknya enjoy your trip sepuasnya deh. Hehehe.
Jalan-Jalan Sendiri. Biasanya Ditemenin / dap
Saya lihat indikator bensin motor tinggal setengah. Kebetulan ada SPBU yang cukup besar di kanan jalan. Mampir lah saya, nge-full bensin. Sekedar jaga-jaga aja.
“Oh NungNung-nya udah lewat, Mas! Gak jauh sih, cuma 10 menit'an aja. Nanti ada jalan ke kiri, masuk situ dah,” ujar staff SPBU itu.
Papan Penunjuk Arah ke Air Terjun NungNung / dap
Mendengar hal itu, kaget lah saya. Mana papan petunjuknya? Perasaan tadi sepanjang jalan enggak ada. Tapi setelah saya cross check lagi, ternyata memang ada. Hanya saja kondisinya kurang eye catching dan kurang menarik.
Satu Kalimat Tiga Orang
Karcis Masuk ke Air Terjun NungNung / dap
“Ten thousand rupiah,” kata bapak penjaga pintu loket kepada saya sembari menyodorkan selembar tiket masuk. Bentuk tiketnya resmi. Dikeluarkan pemerintah daerah.
“Lho kok datang sendiri, Mas?” ucap Bapak itu berbasa-basi lagi setelah saya serahkan selembar uang Rp 10 ribu kepadanya.
Biar suasana hati saya tidak galau, pertanyaan itu saya alihkan ke hal lain. Air terjun NungNung buka tiap hari. Mulai dari pagi hingga pk 17.00 Wita. Bapak itu saban harinya bertugas di pos tiket. Sorenya pulang ke rumah yang juga berfungsi sebagai warung. Bisa jadi yang membuka warung di dekat parkiran motor itu adalah istrinya. Jualan kopi, teh, bakso dan aneka camilan. Tak jauh dari deretan warung, di sana juga ada toilet.
Motor diperbolehkan turun ke bawah. Dekat akses masuk air terjun. Sedangkan mereka yang membawa mobil, parkir di atas. Lahan parkirannya cukup luas. Bus besar juga muat.
Lihat Travel Story Selengkapnya