Bakmi Mewah, Teman Andalan Tengah Malam

Saya gemar tidur larut malam. Entah itu karena mengerjakan tugas atau sekedar santai nonton film. Seperti orang kebanyakan, jam-jam segitu pasti bawaannya pengen makan. Nah, salah satu pengganjal perut andalan saya adalah mie instan.

Akan tetapi tidak semua produk mie instan saya suka. Adakalanya bumbu yang disertakan terlalu kuat dan asin. Namun hal itu tidak berlaku bagi mie favorit saya, Bakmi Mewah.

Kemasan berwarna hitam dengan tulisan warna kuning keemasan membuat Bakmi Mewah terlihat elegan dan premium / dap

Saya terkesima sewaktu pertama kali berjumpa. Tidak seperti mie instan pada umumnya, produk satu ini bisa dibilang mie kelas premium. Kemasannya elegan. Berbentuk kotak box berbahan karton dibalut warna hitam legam. Sementara tulisan "Bakmi Mewah Rasa"-nya diberi sentuhan cantik warna kuning keemasan.

Bakmi Mewah menggunakan daging ayam dan jamur asli bebas pengawet / dap

Ketakjuban saya tak hanya berhenti sampai situ. Di dalamnya juga terdapat bahan-bahan pilihan, dua diantaranya adalah penggunaan daging ayam dan jamur asli bebas pengawet. Suatu terobosan baru menurut saya. Pertama di Indonesia. Wajar bila saya langsung jatuh hati padanya.

Bakmi Mewah diproduksi oleh PT Dellifood Sentosa Corpindo, salah satu perusahaan di bawah naungan bendera Mayora Grup yang berlokasi di kota Tangerang, Banten. Di mana perusahaan tersebut telah mengantongi standar pangan ISO 9001 dan ISO 22000. Jadi soal kehigienisan bahan makanan tak perlu diragukan lagi. Selain itu, Bakmi Mewah juga sudah mengantongi label halal yang diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pendistribusian yang baik membuat produk Bakmi Mewah mudah didapat pelanggan di gerai-gerai minimarket, supermarket hingga hypermarket / dap

Tak sulit untuk mendapatkan produk Bakmi Mewah di pasaran. Pendistribusiannya tergolong bagus. Sudah masuk dan tersebar merata, baik itu ke gerai-gerai minimarket, supermarket hingga hypermarket. Di Denpasar, Bali sendiri, saya membelinya di sebuah toko langganan bernama "Nadia Mart" yang beralamat di jalan Tukad Yeh Aya, Renon, Denpasar, Bali. Stoknya tersedia dalam jumlah banyak. Disusun rapih dan diletakkan di dalam sebuah etalase kaca.

Praktis dan Berkelas

Meski yang ditawarkan berupa mie instan, namun Mayora tak ingin setengah-setengah. Ingin menyajikan suatu produk unggulan dan pengalaman baru bagi para pelanggan setianya. Komitmen itulah yang selama ini diusung hingga akhirnya tercipta Bakmi Mewah.

Bahan-bahan yang terdapat didalam kemasan Bakmi Mewah / dap

Sewaktu plastik pembungkus luar disobek dan terbuka, anda cukup menekan sedikit kemasan karton sisi bagian atas ke dalam dan terbuka lah kemasan itu sesuai pola garis yang ada. Amat praktis. Didalamnya terdapat satu buah mie instan, saus sambal, kecap dan bumbu minyak, daun bawang kering dan tak ketinggalan dua pemain utama yakni daging ayam dan jamur asli. Keduanya --daging ayam dan jamur asli-- dimasukkan kedalam kemasan sachet yang sama.

Dua hal yang menarik perhatian saya pada bagian ini adalah, kemasan saus sambalnya digambar botol berwarna merah terang. Tidak dibiarkan polos begitu saja. Begitu pula dengan daging ayam dan jamurnya, ternyata keduanya telah matang dan siap saji. Tak perlu direbus lagi di dalam panci sewaktu memasak.

Cara memasaknya cukup mudah dan anti ribet, hanya perlu empat langkah:
Langkah#1. Buka kemasan plastik dan masukkan bakmi ke dalam panci. Rebus bakmi dan daun bawang kering secara bersamaan.
Langkah#2. Setelah direbus selama kurang lebih tiga menit, angkat dan tiriskan bakmi.
Langkah#3. Taruh bakmi ke dalam mangkuk atau piring, masukkan saus kecap, daging ayam dan jamur, bumbu minyak dan aduk rata.
Langkah#4. Tambahkan saus sambal dan bakmi mewah siap disantap.
Sebagai pelengkap, Anda juga dapat memberi telur ceplok, sayur dan bakso sesuai selera.

Bercita Rasa Mewah

Soal cita rasa tak perlu diragukan lagi. Nyaris seperti yang dihidangkan kedai bakmi berbintang. Tekstur bakminya kenyal dan padat. Berbentuk sedikit pipih. Tidak seperti mie instan kebanyakan yang bulat. Takaran bumbunya pun tepat. Tidak begitu asin hingga membuat lidah kelu.