Sepertinya membicarakan sistem pendidikan di Indonesia memang tidak ada habisnya, kebijakan demi kebijakan di terapkan demi menemukan sistem pendidikan yang tepat untuk Indonesia .Â
Namun hal ini sering di salah artikan bagi beberapa kalangan yang menganggap bahwa siswalah yang menjadi korban. Padahal sistem pendidikan memang harus se fleksible mungkin disesuaikan dengan perkembangan yang terus terjadi seiring kemajuan teknologi di dunia.Â
Memang tujuan dari pendidikan adalah mencerdaskan sumber daya manusia dan untuk itulah tidak akan bisa berbicara sistem pendidikan hanya dari satu sisi tanpa memperhatikan sisi yang lainya.
Namun Revolusi pendidikan di Indonesia selalu menuai pro dan kontra. Hal ini seperti menjadi cermin betapa rancunya penataan sissem pendidikan di Indonesia.Â
Sumber daya manusia memang merupakan asset bagi suatu negara, namun apakah hanya melalui pendidikan formal saja sumber daya manusia yang unggul dapat tercipta.Â
Berkaca dari apa yang terjadi di Jakarta dimana orang tua berdemo untuk menuntut keadilan bagi anak mereka, padahal hal ini awal memulainya tahun ajaran baru. Lantas apa sebenarnya yang terjadi sehingga permasalahan -- permasalahan pendidikan terus terjadi di Indonesia.
Setiap wilayah dan daerah memiliki daerah geografis dan geoekonomi yang berbeda -- beda begitupan dengan karakter dan kemampuan ekonomi dari masing -- masing murid maupun orang tua.Â
Banyak dari orang tua yang merasa sistem pendidikan yang kurang tepat mulai dari alasan terlalu ribet dalam proses mendaftar, kualitas sekolah yang dirasa kurang bagus, hingga batasan umur dalam mendaftar. Sebenarnya polemik -- polemik seperti itu adalah hal yang sangat komplek dan hal yang seharunya dapat segera diselesaikan.
Ada masalah yang lebih penting dan segera dilakukan perubahan. Melihat sistem pendidikan di Korea Selatan dan Finlandia yang memiliki system pendidikan terbaik di dunia.Â
Namun kedua negara tersebut menerapkan dua sistem pendidikan yang berbeda, hal ini pastinya disesuaikan dengan keadaan negara yang bersangkutan. Lantas bagaimana dengan Indonesia??