Oleh:
Daruquthnie Roudhotul Ulum
Kurniawan Ari Wibowo
Mahasiswa Prodi Magister Manajemen (MM) UPN "Veteran" Yogyakarta
Seiring perkembangan zaman, saat ini sudah memasuki era digitalisasi yang memberikan dampak positif maupun negatif. Dengan laju pertumbuhan teknologi digital yang terus berkembang, dampaknya tidak hanya dirasakan secara individu, tetapi juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita secara kolektif. Digitalisasi telah mengubah cara kita bekerja, berfikir, berkomunikasi, belajar, berinteraksi, dan bahkan mempengaruhi struktur sosial serta ekonomi.
Gen Z merupakan sebutan generasai anak yang lahir antara tahun 1997-2012. Merekalah  calon calon pemimpin bangsa saat ini dimasa yang akan datang, akan tetapi munculnya para youtuber, artis, influencer baik dalam negeri maupun luar negeri serta akses akses infomasi yang dijadikan role model gen Z dapat memberikan dampak negatif seperti tergerusnya budaya bangsa Indonesia yang mengakibatkan hilangnya jiwa karakter bela negara, jika tidak ditamankan sejak dini secara terus menerus.
Menurut William G. Scott (1962). Pengertian kepemimpinan adalah proses memengaruhi kegiatan yang diselenggarakan dalam kelompok, dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Saat ini Indonesia harus menyiapkan pempimpin masa depan yang memiliki berkarakter bela negara untuk kepentingan bangsa dan negara untuk menuju Indonesia emas 2045.
Landasan bela negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Pengertian bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Pentingnya menanamkan karakter bela negara merupakan tanggung jawab bersama dapat dimulai dari lingkup keluarga, lingkungan bermasyarakat, pendidikan formal maupun non formal dan dunia kerja. Nilai atau aspek landasan dari Bela negara adalah cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan memiliki kemampuan awal Bela negara.
Dimulai dari lingkungan terdekat, keluarga memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter generasi muda. Keluarga & agama menjadi pondasi utama dalam pembentukan sikap ideologi para generasi muda. Orang tua harus menjadi role model bagi anak-anaknya dengan membangun ketaqwaan dalam beragama, menanamkan kedisiplinan dan kejujuran, mengajarkan budi pekerti yang baik serta sikap cinta terhadap tanah air dan bela negara.
Pondasi karakter cinta tanah air dan bela negara serta ketaqwaam yang kuat pada generasi muda calon pemimpin bangsa akan sangat membantu dalam mencapai tujuan Indonesia Emas 2045. Pada saat itu diharapkan Indonesia menjadi salah satu negara maju di Asia bahkan Dunia dengan mengandalkan sumber daya manusia yang bertaqwa, cerdas, terdidik, disiplin, jujur serta cinta tanah air sehingga mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia.Â