Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka yang Tak Lelah Melayani: Distribusikan Energi, Keadilan, dan Kehidupan ke Pelosok Negeri

1 Desember 2016   03:34 Diperbarui: 1 Desember 2016   12:25 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pola distribusi energi oleh Pertamina/ Infografis via www.pertamina.com

Perkara energi memang selalu pelik. Terlebih bagi Indonesia yang notabene merupakan negara kepulauan. Kondisi geografis dan masih terbatasnya infrastruktur transportasi, cukup menyulitkan pola pendistribusian energi ke seluruh wilayah secara merata. Dan Pertamina sebagai BUMN terbesar di bidang minyak dan gas bumi adalah pemikul tanggungjawab tersebut.

Ilustrasi berikut adalah gambaran pola distribusi energi ke seluruh pelosok negeri oleh Pertamina yang konon menjadi yang terumit di dunia. Mari kita amati bersama.

Pola distribusi energi oleh Pertamina/ Infografis via www.pertamina.com
Pola distribusi energi oleh Pertamina/ Infografis via www.pertamina.com
Helalah nafas sejenak. Embuskan, lalu amati dan resapi lagi infografis di atas. Ternyata, distribusi BBM di Indonesia memang tidak mudah—juga tidak murah-- ‘kan?

Sungguh, selama ini hal tersebut sama sekali tidak terpikirkan oleh saya. Tahunya tinggal pakai saja, dengan seenaknya. Bahwa ternyata di balik sampainya BBM ke wilayah terdekat kita itu ada 7 unit kilang, 273 unit kapal tanker, dan 111 unit terminal BBM yang bekerja; ada  6865 unit retail outlet, 64 unit Depot Pengisian Pesawat Udara dan 2.856 unit mobil tanki yang tiada henti beroperasi demi menjaga ketersediaan pasokan energi ke seluruh pelosok negeri. 

Bahwa ternyata, untuk sampai  ke Sumatera, BBM diangkut dengan truk tangki, melewati medan yang berat (TBBM Bengkulu ke SPBU Pedalaman sejauh 300 km). Untuk sampai di Kabupaten Rote Ndao NTT, BBM diangkut melalui jalan darat dan laut yang berombak besar. Itu pun di laut mereka sering kali menghadapi kesulitan karena ombak mencapai lebih dari 2 meter. Sementara di Kalimantan, BBM diangkut melalui jalan darat dan sungai dengan jarak tempuh yang sangat jauh. Jarak yang harus ditempuh untuk mendistribusikan BBM dari TBBM Pontianak Kalbar menuju TBBM Sintang Kalbar mencapai 255 KM. Jarak yang tak kalah jauh adalah distribusi BBM dari TBBM Samarinda Kaltim menuju APMS Ratah Indah Kaltim, yakni mencapai 560 Km.  Tak hanya itu, pada daerah-daerah dengan sungai yang cukup jeram dan tidak memungkinkan dilalui Long Boat, BBM harus dipindahkan ke drum yang lain dan harus diunjal (diangkut berkali-kali).

Bagaimana dengan distribusi di wilayah Indonesia bagian timur?

Ternyata tak kalah peliknya. Di Maluku dan Papua, BBM diangkut melalui tiga jalur transportasi yakni jalur darat, laut, dan udara.  Di pegunungan Wamena, Oksibil, dan Bintang, BBM dikirim dengan menggunakan pesawat. Sementara untuk wilayah Merauke dan sekitarnya, BBM diangkut dengan menggunakan tongkang/Landing Craft Tank maupun via jalur darat  dengan menggunakan mobil tangki dan truk barang berisi drum.

Mari tarik nafas lagi dan embuskan secara perlahan. Membayangkannya saja, sudah sangat menguras energi, apalagi melakukannya. Tapi memang demikianlah kenyataannya. Kita tidak dapat memungkiri itu. Selain sulit, pola distribusi energi di negara kita juga terbilang mahal. Ada banyak waktu, tenaga, dam risiko yang dipertaruhkan.

Selanjutnya, mari kita tonton sejenak video berdurasi 31 detik ini.

Dalam video tersebut tampak sang anak menceritakan kiprah dan pengabdian ayahnya yang bekerja sebagai Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina. Sang anak sangat bangga pada ayahnya, walaupun ia harus berlebaran tanpa kehadiran sang ayah sebab tugas yang tak bisa ditinggalkan.

Untuk siapakah sebenarnya para AMT tersebut mengabdi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun