Jakarta - Buat investor newbie, yang maunya dapat big gain tapi low risk, ini ada saran cakep: jika ada kesempatan segera ambil saham Bank BTPN. Dijamin cuan.
Ah, masak sih? Laba kuartal I tahun ini saja turun. Dari Rp535 miliar menjadi Rp507 miliar per periode yang sama tahun lalu (yoy). Gimana mau cuan?
Kalau Newbie, bolehlah bilang begitu. Membeli saham perbankan jangan melihat hari ini, tapi prospek esok lusa.
So, ada apa dengan BTPN esok lusa?
Begini analisisnya. BTPN adalah bank hasil merger Bank Tabungan Pensiunan Nasional dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI), Januari lalu.
BTPN dan SMBCI adalah bank terbaik di kelasnya. BTPN adalah pemegang tropi Titanium. Bank dengan kinerja "Sangat Bagus" selama 15 tahun berturut-turut.
Sementara, SMBCI adalah peraih tropi Platinum. Bank dengan kinerja "Sangat Bagus" selama 10 tahun tanpa jeda.
Tak perlu dijelaskan lebih lanjut kualifikasi dua bank ini. Itu belum bicara prospek Jenius yang super-smart itu. Pokoknya, mantap dah, Gan.
Tak heran, bank swasta ngetop macam BCA dan bank BUMN jos seperti BNI dibela-belain beli saham BTPN. Porsi kecil sih. Tapi itu cukup untuk menunjukkan kelas BTPN.
Apalagi, pasca-merger, BPTN mengadop double engine. Dulu, engine BTPN hanya retail. Kini, dengan masuknya SMBC, engine korporasi siap ditandemkan.