Mohon tunggu...
A Darto Iwan S
A Darto Iwan S Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis bukan karena tahu banyak, tapi ingin tahu lebih banyak. (Darto, 22 Oktober 2024)

Menulis sebagai salah satu cara untuk healing :)

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

86 Juta Pekerjaan akan Hilang karena Transformasi AI

16 Desember 2024   10:54 Diperbarui: 16 Desember 2024   10:54 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerjaan Hilang karena AI (karya sendiri + tool AI)

Dengan munculnya pekerjaan-pekerjaan baru ini, masyarakat perlu bersiap untuk beradaptasi dengan perubahan di pasar tenaga kerja. Ini berarti bahwa pendidikan dan pelatihan menjadi sangat penting agar orang-orang dapat memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk posisi-posisi baru ini

Salah satu isu utama adalah kesenjangan keterampilan antara pekerja dengan latar belakang pendidikan rendah dan mereka yang memiliki pendidikan tinggi. Pekerja dengan keterampilan rendah lebih rentan terhadap kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi. Misalnya, jika Anda seorang lulusan SMA yang bekerja di pabrik tanpa keterampilan teknis tambahan, bagaimana Anda bisa bersaing dengan pekerja lain yang memiliki gelar sarjana di bidang teknologi?

Penggunaan AI juga dapat memperburuk ketimpangan ekonomi antara perusahaan besar dan usaha kecil. Perusahaan besar memiliki sumber daya untuk mengadopsi teknologi AI, sementara usaha kecil sering kali tertinggal. Ini menciptakan jurang antara mereka yang mampu beradaptasi dengan teknologi dan mereka yang tidak. Apakah kita siap menghadapi kenyataan bahwa kesenjangan ini bisa semakin lebar?

Untuk menghadapi tantangan ini, pendidikan dan pelatihan ulang menjadi sangat penting. Masyarakat perlu disiapkan untuk menghadapi perubahan dalam dunia kerja dengan memberikan akses ke pelatihan keterampilan baru. Program pelatihan ulang dapat membantu pekerja yang terkena dampak untuk mendapatkan keterampilan baru2. Bagaimana jika setiap orang memiliki kesempatan untuk belajar keterampilan baru agar tetap relevan di pasar kerja?

Pemerintah juga memiliki peran kunci dalam mengatur penggunaan AI agar tidak menciptakan ketidakadilan sosial. Kebijakan yang mendukung pelatihan tenaga kerja dan perlindungan bagi pekerja harus diperkuat1. Apakah kita sudah cukup mendiskusikan langkah-langkah konkret untuk melindungi pekerja dari dampak negatif AI?

AI membawa dampak sosial yang signifikan, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas; di sisi lain, ia juga dapat menyebabkan pengangguran dan memperburuk ketimpangan sosial jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan AI sambil memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara etis dan bertanggung jawab.

Memahami dampak kecerdasan buatan sangatlah penting bagi setiap individu di era digital ini. Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi yang adil bagi semua pihak terlibat dalam perubahan ini. Mari berdiskusi! Apa pendapat Anda tentang bagaimana kita bisa memanfaatkan AI sambil melindungi hak-hak pekerja? Infografis atau gambar relevan dapat ditambahkan untuk memperjelas data atau fakta-fakta penting dalam artikel ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun