Pernahkah Anda membayangkan seorang guru yang tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga mampu membaca pikiran dan kebutuhan setiap siswanya? Dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), visi ini bukan lagi sekadar mimpi. AI menawarkan potensi luar biasa untuk merevolusi dunia pendidikan, mengubah peran guru menjadi lebih dari sekadar pengajar.
Guru konvensional umumnya merujuk pada sosok pendidik yang menggunakan metode pengajaran klasik. Dalam metode ini, guru berperan sebagai pusat informasi dan pengetahuan, sementara siswa lebih banyak berperan sebagai penerima informasi.
Semua pengetahuan berasal dari guru dan siswa diharapkan menyerap informasi tersebut. Guru lebih banyak menyampaikan materi melalui ceramah, tanpa banyak interaksi dua arah. Materi pelajaran mengikuti kurikulum yang sudah ditetapkan dan jarang ada fleksibilitas. Penilaian lebih menekankan pada kemampuan siswa menghafal materi daripada pemahaman konsep. Interaksi di kelas didominasi oleh guru, sementara siswa lebih banyak mendengarkan. Media pembelajaran yang digunakan umumnya terbatas pada buku teks dan papan tulis.
Kegiatannya biasanya menjelaskan materi pelajaran di depan kelas. Siswa mencatat materi yang disampaikan guru. Guru memberikan tugas berupa soal-soal latihan yang harus dikerjakan secara individu. Guru mengoreksi tugas siswa dan memberikan nilai.
Namun yang perlu dicatat, istilah "konvensional" tidak selalu berkonotasi negatif. Ada banyak aspek positif dari metode pengajaran tradisional yang masih relevan hingga saat ini. Metode pengajaran yang efektif tidak selalu harus modern atau tradisional. Yang terpenting adalah metode tersebut dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Apa itu AI (Kecerdasan Buatan)? Bayangkan kamu memiliki robot yang bisa melakukan banyak hal seperti manusia, misalnya berpikir, belajar, dan bahkan membuat keputusan sendiri. Nah, itulah yang disebut dengan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). AI adalah kemampuan yang kita berikan pada komputer agar bisa meniru cara berpikir dan bertindak seperti manusia.
Contohnya? Pernahkah kamu bertanya pada Google Assistant atau Siri di ponselmu? Mereka bisa menjawab pertanyaanmu, memberikan saran, bahkan mengendalikan perangkat di rumahmu. Itu semua berkat AI. Â Mobil-mobil canggih sekarang bisa berjalan sendiri tanpa perlu dikendalikan oleh manusia. Mereka menggunakan sensor dan AI untuk mendeteksi jalan, lalu lintas, dan mengambil keputusan untuk berkendara dengan aman. Saat kamu menggunakan aplikasi seperti Netflix atau Spotify, aplikasi tersebut akan merekomendasikan film atau lagu yang mungkin kamu suka. Ini karena AI mempelajari preferensimu dan memberikan saran yang sesuai.
AI bekerja dengan cara mengumpulkan banyak data, lalu menganalisis data tersebut untuk menemukan pola-pola tertentu. Setelah menemukan pola, AI bisa membuat keputusan atau prediksi. Misalnya, jika AI diberi banyak foto kucing, dia akan belajar mengenali ciri-ciri kucing sehingga bisa membedakan kucing dengan hewan lain.
AI memiliki banyak manfaat, antara lain, memudahkan pekerjaan manusi. AI bisa melakukan tugas-tugas yang membosankan dan berulang, sehingga manusia bisa fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif. AI bisa menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan akurat dibandingkan manusia.AI menciptakan banyak inovasi dan peluang bisnis baru.
AI adalah teknologi yang sangat menarik dan terus berkembang. Meskipun terdengar rumit, pada dasarnya AI adalah tentang membuat komputer menjadi lebih pintar dan bisa membantu kita dalam berbagai hal.
