Mohon tunggu...
Agustinus Darto Iwan Setiawan
Agustinus Darto Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis bukan karena tahu banyak, tapi ingin tahu lebih banyak. (Darto, 22 Oktober 2024)

Menulis sebagai salah satu cara untuk healing :)

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Leburkan Batas Dunia Nyata dan Digital dengan Metaverse dan AI

19 November 2024   07:36 Diperbarui: 19 November 2024   07:43 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Darto dengan tool Dall-e

Metaverse dapat didefinisikan sebagai dunia virtual 3D di mana pengguna dapat berinteraksi satu sama lain melalui avatar. Ini adalah ruang digital yang tidak hanya mereplikasi kehidupan nyata tetapi juga menciptakan pengalaman baru yang unik. Dalam metaverse, pengguna dapat melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, bermain, bersosialisasi, dan berbelanja secara virtual.

Metaverse adalah konsep yang merujuk pada dunia virtual yang menggabungkan elemen-elemen dari dunia fisik dan digital. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Neal Stephenson dalam novel fiksi ilmiahnya, Snow Crash, pada tahun 1992.

Novel Snow Crash karya Neal Stephenson, yang dipublikasikan pada tahun 1992, merupakan salah satu karya fiksi ilmiah yang sangat berpengaruh dalam pengenalan konsep metaverse. Buku ini bukan hanya sekadar cerita sci-fi biasa, tapi buku ini juga menyediakan wadah untuk eksplorasi ide-ide futuristik tentang teknologi komunikasi, interaksi sosial, dan evolusi media massa.

Snow Crash mempunyai setting yang futuristik, dimana Tokyo dan Las Vegas telah bergabung menjadi kota tunggal bernama MegaCity One. Di tengah-tengah cerita ini, penulis menggariskan konsep "cyberspace," yaitu wilayah komputer yang dapat diakses melalui headset VR yang disebut Neuromancer deck.

Dalam konteks modern, metaverse mencakup berbagai teknologi seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan blockchain, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam lingkungan digital secara real-time. Menurut laporan dari McKinsey & Company, investasi di metaverse diperkirakan mencapai $120 miliar pada tahun 2022, menunjukkan minat yang signifikan dari berbagai industri terhadap pengembangan ruang virtual ini. Apakah kita siap untuk mengeksplorasi batasan baru antara dunia nyata dan dunia digital?

Jika Metaverse digabungkan dengan Artificial Intelligence (AI), maka hasilnya akan menjadi teknologi yang kompleks dan imersif (rasanya seperti nyata) , yang sering disebut sebagai Metaverse AI. Integrasi Artificial Intelligence (AI) dalam metaverse dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman pengguna melalui berbagai cara.

Bayangkan sebuah dunia virtual yang sangat luas dan detail, di mana kita bisa berinteraksi dengan orang lain dari seluruh dunia, melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, bermain, dan bersosialisasi, semua itu dilakukan dalam bentuk avatar atau representasi digital dirimu. Dunia virtual ini disebut Metaverse.

Jadi, Metaverse AI adalah perpaduan antara Metaverse dan AI. Ini berarti, dalam dunia virtual Metaverse, teknologi AI akan digunakan untuk membuat pengalaman pengguna menjadi lebih realistis, personal, dan cerdas.

Bagaimana Metaverse AI bekerja? Sebuah karakter (yang diistilahkan menjadi avatar) yang mewakili kita di Metaverse AI tidak hanya sekedar gambar statis, tetapi bisa bergerak, berbicara, dan bereaksi secara natural. AI akan memungkinkan avatar ini untuk belajar dari interaksi kita, sehingga semakin kita sering menggunakannya, avatar kita akan semakin mengenal diri kita.

Berkat AI, dunia virtual dalam Metaverse akan terus berubah dan berkembang. AI dapat menciptakan lingkungan yang unik dan adaptif berdasarkan preferensi dan tindakan pengguna. Misalnya, jika kita sering mengunjungi sebuah bangunan tertentu, AI bisa mengubah tampilan interior bangunan tersebut sesuai dengan seleramu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun