AI dapat mengotomatiskan proses penilaian, seperti membuat soal dan menilai jawaban siswa. Ini memungkinkan guru untuk lebih fokus pada pengajaran daripada menghabiskan waktu untuk tugas-tugas administratif.
Dan dengan kemampuan analisis data yang mendalam, AI dapat menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan gaya belajar dan kemajuan siswa. Ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif. Atau yang biasa kita sebut personalisasi pembelajaran.
Platform e-learning kini menggunakan AI sebagai tutor virtual yang siap membantu siswa 24 jam sehari, menjelaskan materi, dan memberikan umpan balik langsung. Artinya AI bisa menggantikan fungsi tutor guru, kan?
AI dapat membantu dalam pengelolaan data siswa, seperti pelacakan kemajuan belajar dan pengaturan jadwal pembelajaran. AI dapat merancang materi pembelajaran yang menarik dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Namun, meskipun AI memiliki potensi besar dalam memperbaiki efisiensi pendidikan, peran guru tetap tidak tergantikan. Mengapa ?
Guru bukan hanya penyampai ilmu; mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, pembimbing, dan motivator yang mengantar murid menuju masa depan. Guru juga merupakan sosok yang menanamkan benih-benih kebijaksanaan dan kemanusiaan dalam diri murid.
Bayangkanlah jika interaksi di kelas hanya dengan robot. Di mana ruang untuk diskusi, tanya-jawab, dan canda-tawa? Di mana murid bisa belajar bersosialisasi, menyelesaikan konflik, dan mengembangkan empati?
Kehangatan sentuhan manusia, keteladanannya dalam bersikap, dan ketelatenannya dalam membimbing---hal-hal ini tidak dapat digantikan oleh kecanggihan AI. Guru bukan hanya figur yang mengajar; guru juga mendidik dan mengantar murid menjadi manusia yang utuh.
Meski AI dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru agar tetap relevan dan tidak digantikan sepenuhnya oleh A.
Guru harus terus-menerus mengembangkan kemampuan interpersonal dan emosional agar dapat memahami dan memenuhi kebutuhan emosional siswa. Kesabaran, empati, dan kemampuan membangun hubungan yang kuat sangatlah esensial dalam proses belajar mengajar. Belajar kan memang tak kenal waktu, setuju ?
Guru harus berperan sebagai motivator dan inspirator bagi muridnya. Motivasi dan inspirasi yang diberikan guru melalui interaksi langsung di kelas dapat membantu tumbuh semangat belajar murid. Intinya adalah interaksi langsung sebagai motivator inspirator.