Mohon tunggu...
Dartana Ciptosoemarto
Dartana Ciptosoemarto Mohon Tunggu... -

Petani yang Lahir di Bantul-Jogjakarta, sekarang tinggal di Banyuwangi Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sayangnya Spanyol bukan Indonesia

2 Juli 2012   04:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:21 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pertarungan di Stadion Olimpiade Kiev antara Timnas Spanyol melawan Italia, sungguh menyajikan hiburan yang sangat menarik. Spanyol dengan Tiki-Taka nya, Italia dengan Catenaccio modern ala Cesare Prandelli. Hasil akhirnya adalah 4-0 untuk kemenangan La furia Roja.

Yang menarik dari timnas Spanyol adalah, sebagian besar pemainnya dihuni oleh pemain Barcelona( Xavi, Iniesta, Cesc fabregas, Pique, Sergio Busquet)  dan Real Madrid ( Ramos, Arbeloa, Iker Casillas , Xabi alonso ) yang notabene musuh bebuyutan di Liga domestik. Pada awal nya banyak kalangan yang mengkawatirkan tentang keharmonisan para pemain dari kedua kubu tersebut. Namun seiering dengan perjalanannya di Turnamen terakbar di benua biru tersebut, Spanyol benar-benar kompak. Friksi dikalangan para punggawanya lambat laun hiilang dan menjadi satu kesatuan "pasukan perang" yang ditakuti lawan.  Kepentingan negara diatas segalanya, barangkali filosofi itu merasuk dalam hati sanubari Iker Casillas dan kawan-kawan. Titel juarapun diraih dengan sempurna dengan rekor tidak terkalahkan.

Sungguh amat membanggakan...namun sayangnya Spanyol bukan Indonesia. Bahkan bertolak belakang dengan Indonesia dalam dunia persepak bolaan.  Para pemain Spanyol memberikan contoh nyata tentang bagaimana profesionalitas itu. Berseteru didalam lapangan untuk membela klub, bersatu padu untuk membela nama negara. Jika negara membutuhkan tenaganya, mereka berangkat, bahkan yang tidak dipanggilpun berharap untuk dapat ikut serta. Sayang sungguh sayang mental semacam itu belum ada di benak pemain Indonesia.  Dipanggil untuk membela timnas, mereka harus mempertimbangkan, yang memanggil "pihak yang mana?" . Kepentingan negara tidak lagi diatas kepentingan segalanya, tapi kepentingan kelompok diatas kepentingan negara. Ada klub "Bakrie " ada Klub " Arifin P".

Sayang sekali Spanyol bukan Indonesia, sehingga pagelaran final  tadi malam, hanya sekedar menghibur, tapi tidak bisa membuatku bangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun