Mohon tunggu...
Dartana Ciptosoemarto
Dartana Ciptosoemarto Mohon Tunggu... -

Petani yang Lahir di Bantul-Jogjakarta, sekarang tinggal di Banyuwangi Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Banyuwangi, Kota Santet yang Tidak Lagi Menyeramkan

28 Oktober 2011   06:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:23 1905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kota Banyuwangi identik dengan santet? ya, apalagi semenjak peristiwa "Ninja" tahun 1998, dengan isyu pembunuhan beberapa dukun santet ( teluh /Black Magic), semakin mengukuhkan Banyuwangi sebagai tempat berdiamnya para  tukang santet . Kini dibawah Pimpinan BUpati Abdullah Azwar Anas, Kabupaten Banyuwangi mulai menggeliat, dan berusaha menghilangkan citra seram sebagai kota santet menjadi kota gerbang wisata, sekaligus kota wisata. Pantai Plengkung atau lebih dikenal dengan sebutan G-Land, sangat potensial untuk para wisatawan yang memiliki hobby surfing. Didekatnya Taman Nasional Alas Purwo.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah di Pulau Jawa.

Tumbuhan khas dan endemik pada taman nasional ini yaitu sawo kecik (Manilkara kauki) dan bambu manggong (Gigantochloa manggong). Tumbuhan lainnya adalah ketapang (Terminalia cattapa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kepuh (Sterculia foetida), keben (Barringtonia asiatica), dan 13 jenis bambu.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan habitat dari beberapa satwa liar seperti lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus), banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus gallus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), dan kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis). Satwa langka dan dilindungi seperti penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas) biasanya sering mendarat di pantai Selatan taman nasional ini pada bulan Januari s/d September.

Belum lagi seni Budayanya semacam Tari  Ritual yakni Tari Seblang . Ritual berupa tarian dalam kondisi kesurupan ini digelar tiap tahun pada hari ke tujuh usai lebaran. Tidak sembarangan orang dapat menjadi penari seblang. Syarat untuk menjadi penari ini adalah warga setempat dan keturunan penari seblang.Dan beberapa tarian yang merupakan kolaborasi budaya jawa dan Bali.

Juga Kawah ijen dengan panoramanya yang Indah, dan beberapa Pantai seperti Pantai Boom, Pantai Pancer, Boma dan Lampon menjadikan Banyuwangi layak untuk menjadi daerah tujuan wisata, sebelum masuk ke Bali. Salah satu kota di Banyuwangi yakni Muncar, merupakan daerah penghasil Ikan terbesar se ASia tenggara

Untuk menunjang perkembangan wisata, baru saja diresmikan Bandara Blimbingsari, yang akan melengkapi sarana transportasi bagi para wisatawan,

Web resminya ada di http://www.banyuwangikab.go.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun