Perasaan selama melakukan perubahan di kelas ?
PTM (Pertemuan Tatap Muka) sudah mulai dijalankan walaupun terbatas hanya 50% tetapi sudah lumayan daripada daring terus, siswa, orang tua, guru juga mengeluh baik prestasi, kehadiran, biaya, partisipasi juga masih sangat minim. Belajar PTM 50% dilakukan dengan protokol kesehatan yang cukup ketat.Â
Dimulai dari pintu gerbang, siswa diminta cuci tangan, cek suhu dengan termogun oleh petugas Satgas Covid Sekolah hanya siswa yang bersuhu normal (33-36 derajat celsius) yang diperbolehkan masuk kelas.
Dilanjutkan tes suhu lagi dan handanitaser di depan pintu masuk kelas baik saat masuk kelas maupun saat pulang sekolah. Semua kegiatan itu difoto dan divideo dengan tertib serta dilaporkan ke cabang dinas VII.
Selama kegiatan new normal kami mengalami perubahan besar-besaran yakni dari kegiatan yang semula normal-normal saja sekarang menjadi new normal alias ada batasan-batasan. Inilah perubahan mendasar yang kami alami.
Paradigma belajar baru pun mulai berubah, saya mengajar kelas XII Multimedia dengan mapel Desain Interaktif, kepada siswa saya kenalkan paradigma belajar baru dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.Â
Dari sisi guru saya lebih enjoy karena mengayomi siswa bukan mengajari siswa. dari sisi siswa sepertinya lebih nyaman karena gurunya tidak galak, tidak seperti sebelumnya tegang dan top down.
Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan
Gagasan yang ada belajar seperti mengalir air, tidak dengan konsep RPP yang detail hingga seperti harus dengan target tercapai, tetapi mengalir sesuai kesiapan dan kemampuan siswa, bisa selesai hari itu juga bisa tidak selesai namun tetap dalam komitment belajar.
Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik
Saya mengenalkan belajar merdeka dengan pendekatan mengayomi serta menuntun, saya gambarkan konsep Hastalaku yakni 8 karakter yang digalakkan pemerintah daerah Kota Surakarta meliputi ewu pekewuh, gotong royong dan lain-lain. saya minta siswa merefleksi diri menuangkan cerita pengalaman hidupnya pada 8 karakter tersebut di dalam Wordpress.com
Pada tanggal 25 Oktober 2021 saya mengajar Mapel Produktif Desain Multimedia Interaktif di kelas XI MM 1 di Lab.Multimedia lantai 2 (SMK Negeri 6 Surakarta).Â
Hal yang saya kembangkan adalah Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara pada Profil Pelajar Pancasila, saya mengambil Hasta Laku (8 Karakter) kepada siswa sekaligus sosialisasi Sekolah berpihak pada siswa dengan mendekatkan siswa pada perilaku kearifan lokal.
Isi dari Hastalaku meliputi Tepo seliro, ewu pekewuh, gotong royong, lembah manah, grapyak semanak, guyun rukun, andap ashor dan pangerten.
Diawali dengan doa bersama, saling mengingatkan akan kesehatan, lalu memberi motivasi dan prolog apresepsi dan materi inti.
Materi inti hari itu adalah siswa diminta mengembangkan konten/mengisi postingan pada Wordpress.com (halaman Website/blog) tentang kisah-kisah hasta laku, pengalaman pribadi di hidupnya mengenai gotong royong dan lain-lain.Â
Selanjutnya siswa presentasi di hadapan guru lalu hasil postingannya disetorkan lewat group WA kelas. Harapan yang saya inginkan adalah siswa dapat merefleksi diri atas profil Pancasila.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H