Mohon tunggu...
Darsita wjy
Darsita wjy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

STIKES MITRA KELUARGA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah

12 Juli 2023   17:50 Diperbarui: 12 Juli 2023   18:02 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan lebih tinggi dari sekedar untuk hidup, sehingga dengan seseorang memiliki Pendidikan, manusia akan lebih terhormat dan mereka memiliki status yang lebih tinggi daripada yang tidak berpendidikan. Pendidikan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk yang berpikir dan berkembang. Bagi kehidupan manusia, Pendidikan sangat di perlukan apalagi di era globalisasi seperti saat ini. Semakin tinggi tingkat Pendidikan masyarakat, kualitas kehidupan bangsa juga akan meningkat. Untuk meningkatkan kehidupan bangsa di perlukan pembaharuan dan pengembangan dibidang Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu maju dan berkembang (Anas, 2019).

            Pengetahuan yang diberikan harus dievaluasi untuk menentukan kualitas pelatihan. Dalam proses pendidikan formal, hasil penilaian yang dicapai anak dalam kurun waktu tertentu disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu factor internal dan factor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang  berasal dari dalam diri anak itu sendiri,  sedangkan faktor eksternal adalah faktor  yang terjadi diluar kepribadian anak tersebut, salah satunya adalah lingkungan keluarga (Anas, 2019).

Keluarga merupakan tempat dimana anak melakukan sosialisasi untuk yang pertama kalinya dan lingkungan pertama dalam pembentukan kepribadian kemampuan anak. Pentingnya membesarkan anak dalam lingkungan keluarga memungkinkan keluarga mempengaruhi keberhasilan anak. Orang tua mengasuh dan membesarkan anak dengan harapan agar anak tumbuh menjadi orang yang baik. Setiap orang tua memiliki caranya masing-masing dalam membesarkan anak. Gaya pengasuhan dominan disebut juga sebagai gaya pengasuhan. Pola asuh adalah pola perilaku Orang tua yang paling terlihat atau dominan dalam menghadapi anaknya sehari-hari.

Penelitian yang dilakukan oleh (Muslim, 2017) mengungkapkan bahwa terdapat Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X di SMK Kemala Bhayangkari Delog Jakarta 2016/2017.

            Keberhasilan orang tua dalam membesarkan anaknya tercermin dari keberhasilan anaknya di sekolah, dan keberhasilan anak tercermin dari bagaimana orang tua mengajarkan kebajikan kepada anaknya. Hal ini tentu saja bergantung pada jenis pendidikan yang diharapkan orang tua dari anaknya. Mengasuh anak adalah pendekatan terbaik yang dapat diambil orang tua untuk membesarkan anak-anak mereka untuk menunjukkan tanggung jawab mereka terhadap anak-anak mereka.  Ada tiga gaya pengasuhan, yaitu otoriter, permisif, dan demokratis. Itu semua tergantung bagaimana cara orang tua merawat dan bagaimana orang tua memungkinkan anak-anaknya untuk belajar dengan baik sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (karmila, 2018).

            Dalam pola asuh otoriter, orang tua memang menanamkan kedisiplinan pada anaknya dan menuntut prestasi yang tinggi, namun disisi lain orang tua tidak memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mengemukakan pendapatnya terhadap suatu hal. sementara kebutuhan anak terpenuhi. Gaya pengasuhan yang otoriter  Menjadikan anak mandiri karena sifat orang tua yang terlalu disiplin dan
Akan tetapi, kemandirian anak tidak tumbuh dari kesadarannya sendiri, tetapi kemandirian melalui sikap orang tua yang terlalu menekan untuk memperoleh prestasi (Prihartono, Suryana and Respati, 2021)

Gaya pengasuhan demokratis menawarkan kendali membimbing anak untuk mencapai tujuan tertentu. orang tua tapi juga memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan keluhan dan pendapatnya. Pola asuh demokratis membentuk sikap anak agar realistis terhadap kemampuannya sendiri dan tidak berharap terlalu banyak. Selain itu, pola asuh demokratis juga mengutamakan kepentingan anak, namun tidak segan-segan untuk mengawasinya juga. Gaya pengasuhan ini biasanya penuh kasih saying gaya pengasuhan yang stabil atau sehat. Orang tua mendasarkan tindakan mereka pada hubungan. (Rizki, S. d,. Susilawati dan Mariam, 2017)

            Pola asuh permisif memiliki ciri memberikan pengawasan yang sangat longgar. Membiarkan anaknya melakukan apa saja tanpa pengawasan yang tepat. Orang tua dengan pola asuh permisif cenderung selalu memberikan kebebasan kepada anaknya tanpa memberikan kontrol apapun. Sedikit atau tidak ada tanggung jawab yang diminta dari anak-anak, tetapi mereka memiliki hak yang sama seperti orang dewasa dan anak-anak diberi kebebasan untuk mengatur diri mereka sendiri, orang tua tidak begitu banyak. merawat anaknya. Orang tua tipe ini menunjukkan kasih sayang yang berlebihan. Karakter anak menjadi impulsif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, keras kepala, kurang percaya diri, dan kurang dewasa secara sosial. Tiga gaya pengasuhan memiliki dampak yang signifikan terhadap pembelajaran anak-anak (Surya, B. A. dan Mufidiah, 2022).

             Melalui penulisan essai ini, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar anak sangat berpengaruh besar dalam peningkatan prestasi anak, hal ini disebabkan karena orang tua adalah guru pertama bagi anak dalam keluarga, pola asuh bersifat positif jika intensitas pola asuh orang tua ditingkatkan maka kualitas prestasi akan meningkat, dan jika terjadi kesalahan dalam pola asuh maka dampaknya bagi anak akan berpengaruh karena tidak ada motivasi yang membangun pribadi anak.

           

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun