Mohon tunggu...
Darryl Virgiawan Tanod
Darryl Virgiawan Tanod Mohon Tunggu... profesional -

A Doctor and a photographer, owner of ©DarrylV Photograph

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bayi Dera ( Sekedar BM )

22 Februari 2013   12:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:53 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1361535320191850939

Baru saja saya menerima BM ( Broadcast Message ) melalui BBM ( Blackberry Messenger ) seperti ini :

Sekedar BM... tuhan baru itu bernama: Media Massa. Bayi BB 1000gram TIDAK BOLEH MATI,AWASSS,awas itu dosa besar,rumah sakit tidak profesional,dokter tidak bermoral,menteri diam saja,gubernur cuma pencitraan,tuntut sampai tuntas semua yg terlibat dalam kematian bayi tidak berdosa. Vonis: si miskin tidak boleh sakit. Apa saja yg sudah dilakukan oleh pekerja kesehatan,sejuta,sepuluh juta,seratus juta orang sakit,yg berhasil di obati,tidak akan diberitakan,krn tidak laku diberitakan,yg lalu adalah satu bayi prematur dgn kelainan berat mati karena memang unpreventable.. Sabarlah dokter,paramedis dan semua pekerja kesehatan,karena anda semua adalah sasaran tembak yg tidak punya perisa apa-apa apalagi kalau yg nembak itu sebuah tuhan yg bernama media massa.....

Ketika saya membaca BM ini yang terpikir dalam benak saya adalah bagaimana saya berada dalam situasi ini entah saya sebagai pihak keluarga pasien atau saya sebagai pihak praktisi kesehatan karena pada kenyataannya saya cukup banyak menemui kasus yang seperti ini didalam praktik saya sebagai seorang pekerja kesehatan. Dalam hal ini menurut saya tak ada individu yang patut disalahkan, karena terkadang sistem dan situasi dilapangan yang ada saat ini memang membuat seseorang sulit untuk mendapat akses kesehatan ( harus ada kartu ini lah, jaminan inilah, tidak ada ruangan, tidak ada obat, tidak ada peralatan yang memadai, akses ke pusat kesehatan yang jauh, kekurangan dokter, perawat, tidak ada sarana penunjang rumah sakit, dsb.) Menyikapi dengan lebih bijaksana dan terus belajar dari kekurangan kita adalah yang terbaik. Bukan hanya sekedar mengkritik, tetapi ikut berpartisipasi dalam pembangunan terlebih khusus dalam bidang kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun