"Lain dulu lain sekarang", bahasa ini mungkin menjadi bahasa yang populer saat ini. Bagaimana tidak seiring dengan kemajuan zaman maka perkembangan kehidupan manusia dalam segala bidang juga turut berkembang. Baik itu dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, teknologi, dsb.
Saya teringat waktu saya duduk di bangku kelas 1 SMP waktu itu saya ingin mengirim surat kepada sahabat saya di Amerika saat itu memerlukan waktu kurang lebih 9 hari sampai surat itu diterima. Tapi saat ini untuk mengirim surat ke belahan bumi manapun, hanya memerlukan waktu sepersekian detik dengan menggunakan e-mail. Betapa hebatnya perkembangan teknologi saat ini terutama di bidang informasi dan komunikasi, yang tak dapat kita pungkiri mengubah begitu banyak metode dalam kehidupan kita sebagai manusia.
Salah satu perubahan besar yang disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah perubahan dalam bidang pendidikan terutama pada proses belajar mengajar. Hal ini juga ditunjang oleh berlakunya Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi dimana kurikulum tersebut juga menghendaki bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis, dan aplikasi. Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered).
Perubahan semacam ini menuntut penggunaan alat bantu mengajar yang mampu untuk memberikan informasi tanpa batas, tidak terbatas jarak dan waktu kepada guru maupun siswanya. Alat bantu ini adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dimana proses belajar-mengajar dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti komputer baik hardware maupun software, local area network dan wide area network, serta teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Tujuannya antara lain meningkatkan daya tangkap siswa atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari siswa, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran.
Seperti pengalaman saya sewaktu di bangku kuliah. Fakultas kami melengkapi tiap ruangan kelasnya dengan fasilitas internet menggunakan jaringan wifi dan tiap mahasiswa diwajibkan untuk membawa laptopnya masing-masing. Tersedianya fasilitas internet di kelas kami membuat proses belajar mengajar semakin menyenangkan dan kami mahasiswa menjadi semakin paham akan materi pelajaran yang diberikan, dosen sangat jarang menggunakan papan tulis, bahan kuliah tinggal di transfer di laptop kami masing-masing dan proses balajar mengajar pun dimulai. Bahan ajar dan cara mengajar dari para dosen juga menjadi semakin menarik sebab mereka menggunakan gambar-gambar animasi serta video-video sebagai contoh yang mereka download dari fasilitas internet. Jika ada hal-hal yang tidak di mengerti, dapat kita tanyakan langsung kepada dosen atau membuka internet untuk mendapat penjelasan. Saat proses belajar mengajar masuk ke dalam tahap diskusi seringkali terjadi perdebatan yang panjang,penuh ilmu dan mengasyikan karena tiap kelompok memaparkan informasi-informasi terbaru serta pertanyaan-pertanyaan kritik yang di dapat melalui internet. Hal ini semakin membuat proses belajar mengajar semakin menarik dan kami dapat langsung mendapatkan contoh-contoh atau aplikasi-aplikasi secara langsung melalui fasilitas internet. Tugas-tugas kelompok yang diberikan oleh dosen bagi kami terasa semakin mudah untuk diselesaikan dengan memanfaatkan fasilitas informasi dari internet kelompok kami pun tak perlu untuk selalu bertatap muka untuk menyelesaikan tugas kami, karena tugas dapat dikerjakan dari rumah masing-masing dengan menggunakan fasilitas chatting baik menggunakan Facebook atau Messenger.
Penggunaan Facebook dan Messenger juga saya rasakan sangat membantu dalam proses belajar dimana saya dapat berkonsultasi langsung dengan dosen atau pengajar saya jika saya mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran atau tugas-tugas yang diberikan. Tak jarang juga dengan semakin banyaknya situs jejaring sosial saya bisa berkonsultasi langsung dengan para pakar yang sering hanya bisa saya lihat di televisi. Ujian dan wawancara juga dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas chatting ini.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi memang membuat proses belajar sangat tidak terbatas salah satu contoh adalah dengan memanfaatkan teknologi komunikasi sebagai media penghubung antara nara sumber dengan siswa. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan seperti telewicara atau teleconference, siswa dengan dipandu guru berkumpul disebuah ruangan sekolah sementara nara sumber memberikan materi pelajaran melalui sambungan telephone yang di loud (direlay) dengan menggunakan pengeras suara.
Proses belajar-mengajar mengandung hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar ini memiliki arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu alternatif pembelajaran karena keunggulan yang dimilikinya, sehingga teknologi informasi dapat dipergunakan untuk memperluas daya jangkau kesempatan pendidikan ke seluruh pelosok Tanah Air. Upaya ini bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem delivery atau pengiriman sumber-sumber pendidikan. Sistem delivery ini dapat dilakukan dengan menggunakan kemajuan teknologi, termasuk dalam hal ini dengan sistem belajar jarak jauh.dimana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas Internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui Internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari; Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di Internet secara lebih mudah. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui Internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H