Mohon tunggu...
Darren Attila Revikasha
Darren Attila Revikasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang melanjutkan studi sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Saya merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 2023. Saat ini saya menempuh program studi Hubungan Internasional yang merupakan salah satu program studi unggulan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Politik Islam dan Artinya

5 Juli 2024   21:12 Diperbarui: 5 Juli 2024   21:31 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemikiran Politik Islam dan HI adalah 2 pemikiran yang komplit

Pemikiran politik Islam dan ilmu hubungan internasional (HI) bagaikan dua sisi mata uang yang saling terkait erat. Keduanya sama-sama membahas interaksi antar manusia dan kelompok dalam konteks global, namun dengan fokus dan perspektif yang berbeda.

Pemikiran Politik Islam biasanya menawarkan etika dan tata krama tentang keislaman. Dan pemikiran politik Islam bagaikan mata arah angin moral yang menuntun interaksi antar individu, masyarakat, dan negara. Banyak prinsip yang menjadi landasan pemikiran politik islam tentunya.

Yang kedua adalah ilmu Hubungan Internasional yang biasanya menganalisis dinamika politik global. Di sisi lain, ilmu HI bagaikan lensa yang memungkinkan kita untuk mengamati dan memahami interaksi antar negara, organisasi internasional, dan aktor non-negara dalam sistem internasional. HI menggunakan berbagai teori dan pendekatan, seperti realisme, liberalisme, dan konstruktivisme, untuk mengurai kompleksitas politik global.

Persinggungan Pemikiran Politik Islam dan Ilmu HI itu apa saja?
Persinggungan antara pemikiran politik Islam dan HI dapat dilihat dalam beberapa aspek contohnya :

1. Konsep Kedaulatan: Dalam Islam, kedaulatan tertinggi adalah milik Allah SWT. Manusia diamanahkan untuk mengelola bumi dengan adil dan bertanggung jawab. Konsep ini berbeda dengan kedaulatan negara dalam HI, yang menekankan pada otoritas tertinggi negara dalam wilayahnya.
2. Hubungan Antar Negara: Islam menjunjung tinggi perdamaian dan kerjasama antar negara. Negara-negara Muslim diwajibkan untuk menjalin hubungan yang harmonis dan saling menghormati kedaulatan. Hal ini sejalan dengan tujuan HI untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas internasional.
3. Hak Asasi Manusia: Islam mengakui dan melindungi hak asasi manusia, seperti hak hidup, hak kebebasan, dan hak persamaan. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan norma-norma HAM yang dipromosikan dalam HI.
Resolusi Konflik: Islam menawarkan berbagai pendekatan damai untuk menyelesaikan konflik, seperti dialog, mediasi, dan arbitrase. Pendekatan ini selaras dengan metode resolusi konflik yang dipelajari dalam HI.
Kontribusi Pemikiran Politik Islam bagi Ilmu HI

Pemikiran politik Islam dapat memberikan kontribusi berharga bagi ilmu HI dalam beberapa hal yaitu memperkaya perspektif moral dan etika yakni Islam memberikan kerangka moral dan etika yang dapat memandu analisis dan praktik HI. Hal ini penting untuk memastikan bahwa HI tidak hanya fokus pada kepentingan politik dan ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Selanjutnya adalah memahami dinamika global dengan lebih baik, Islam memiliki sejarah panjang dalam interaksi antar peradaban dan budaya. Pemahaman tentang pemikiran politik Islam dapat membantu para ahli HI untuk memahami dengan lebih baik kompleksitas dan keragaman dalam sistem internasional.
Mengembangkan solusi alternatif untuk masalah global, tentunya Islam menawarkan berbagai solusi alternatif untuk masalah global, seperti kemiskinan, perang, dan ketidakadilan. Solusi-solusi ini dapat dipertimbangkan dan diadaptasi oleh para ahli HI untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan damai.

Kesimpulannya adalah menjalin dialog untuk sistem internasional yang lebih baik
Pemikiran politik Islam dan ilmu HI memiliki hubungan yang saling melengkapi. Pemahaman yang baik tentang keduanya dapat membantu kita untuk membangun sistem internasional yang lebih adil, damai, dan sejahtera. Diperlukan dialog dan kerjasama yang berkelanjutan antara para ahli dari kedua disiplin ilmu ini untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun